Bio Farma Uji Lab Vaksin Merah Putih Maret 2021

9 Februari 2021 16:05 WIB
clock
Diperbarui 17 Februari 2021 10:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah tenaga kesehatan mendapatkan vaksinasi dosis pertama vaksin COVID-19 Sinovac di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (4/2). Foto: Willy Kurniawan/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah tenaga kesehatan mendapatkan vaksinasi dosis pertama vaksin COVID-19 Sinovac di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (4/2). Foto: Willy Kurniawan/REUTERS
ADVERTISEMENT
Perkembangan Vaksin Merah Putih terus mengalami kemajuan. Meski harus melalui proses yang panjang, namun vaksin anak bangsa ini akan segera diuji oleh Bio Farma.
ADVERTISEMENT
Dirjen Sumber Daya Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Ali Ghufron Mukti mengatakan, satu-satu perusahaan yang siap untuk melakukan uji coba lab Vaksin Merah Putih adalah Bio Farma.
“Maret atau April sudah diberikan kepada Bio Farma untuk diuji,” katanya dalam Dialog “Vaksinasi Kian Meniti, Indonesia Bebas Pandemi” yang diselenggarakan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Selasa (9/2).
Beberapa pengujian lab nantinya seperti efektivitas vaksin hingga keamanan dan kehalalan. Adapun Lembaga Biomolekuler Eijkman merupakan pengembang Vaksin Merah Putih yang bekerja sama dengan beberapa perguruan tinggi seperti ITB dan UGM.
Pengembangan Vaksin Merah Putih ini bukan tidak menghadapi tantangan. Tantangan pertama yaitu soal waktu. Saat ini memang vaksin tengah ditunggu masyarakat, keterbatasan waktu yang ada berbarengan dengan vaksin luar menjadikan tantangan tersendiri bagi pengembangan Vaksin Merah Putih.
ADVERTISEMENT
Selain itu, produksi dengan jumlah yang banyak juga membutuhkan kerja sama dengan berbagai pihak.
“Memang kita agak mundur kemudian persiapan dari perusahaan tidak semua perusahaan siap. Yang paling siap itu Bio Farma,” imbuhnya.
Petugas dengan alat berat memindahkan Envirotainer berisi bahan baku vaksin COVID-19 Sinovac, di Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Selasa (2/2/2021). Foto: M Agung Rajasa/ANTARA FOTO

Bio Farma Memproses Vaksin Sinovac

Sementara itu, sbanyak 10 juta dosis vaksin Sinovac dalam bentuk bahan baku telah datang ke Indonesia Selasa (2/2).
Kedatangan vaksin dari China ini adalah tahap keempat, melengkapi tiga tahap sebelumnya yakni di Desember 2021 saat pertama kali Indonesia mendatangkan 1,2 juta vaksin jadi COVID-19 dari Sinovac, disusul di bulan yang sama sebanyak 1,8 juta dosis vaksin jadi, dan pada Januari 2021 sebanyak 15 juta vaksin dalam bentuk bahan baku.
ADVERTISEMENT
Upaya ini demi mengamankan ketersediaan vaksin melalui kerja sama bilateral bagi 181 juta rakyat Indonesia guna membentuk 70 persen herd immunity.
PT Bio Farma (Persero) atau Bio Farma sudah memproduksi bahan baku vaksin Sinovac tahap ketiga tersebut sejak 14 Januari 2021. Kemajuan proses produksi ini menjadi penambah optimisme bagi program vaksinasi yang terus berjalan hingga kini.
“Mudah-mudahan bisa selesai secepatnya sebanyak 13 batch, dan 1 batch berisi 950 ribu dosis, jadi sekitar 13 juta dosis yang sudah kami siapkan dalam waktu dekat ini. Nantinya 13 batch ini akan kembali diuji mutu oleh Bio Farma dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) terlebih dahulu agar memenuhi syarat,” ucap Bambang Heriyanto, Juru Bicara Vaksinasi Bio Farma.
ADVERTISEMENT
Kemudian bahan baku vaksin Sinovac yang datang pada tahap keempat sebanyak 10 juta tentu diproduksi setelah bahan baku 15 juta selesai diproduksi.
“Jadi nanti akan dilanjutkan produksinya dan diperkirakan selesai pertengahan Maret 2021,” tambah Bambang Heriyanto.
Untuk pendistribusian seluruh vaksin COVID-19 Bio Farma telah menyiapkan track and trace system.
“Kami menggunakan sistem pelacakan agar kualitas vaksin terjamin mutunya sampai ke penerimanya. Bio Farma menyediakan satu sistem seperti barcode baik di vial maupun dusnya, sehingga dapat melacak keberadaan vaksin maupun mutunya secara digital," papar Bambang Heriyanto.