Bio Farma Usulkan PMN Rp 2,21 Triliun Buat Sarana Produksi 1 Miliar Dosis Vaksin

10 Juli 2024 16:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Vaksin COVID-19 Sinovac saat tiba di Bio Farma, Bandung, Jawa Barat. Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Vaksin COVID-19 Sinovac saat tiba di Bio Farma, Bandung, Jawa Barat. Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
BUMN bidang farmasi, PT Bio Farma (Persero) mengajukan Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk tahun 2025 senilai Rp 2,21 triliun untuk bangunan, alat dan mesin yang akan memproduksi beberapa jenis produk vaksin dengan output 1 miliar dosis.
ADVERTISEMENT
Satu miliar dosis tersebut terdiri dari 700 juta drug substance atau bahan baku dan 300 juta dosis drug product. Alokasi PMN tersebut untuk fasilitas produksi drug product live vaccine senilai Rp 876 miliar, fasilitas produksi drug product non-live vaccine senilai Rp 650 miliar, drug substance live vaccine senilai Rp 426 miliar dan supporting facility senilai Rp 260 miliar.
Direktur Utama PT Bio Farma (Persero), Shadiq Akasya, mengatakan salah satu alasan urgensi pendanaan PMN untuk penguatan industri strategis dalam mendukung ketahanan kesehatan nasional melalui program imunisasi dan pemenuhan suplai vaksin global.
“Tujuan pendanaan PMN akan bangun sarana produksi alat mesin Rp 2,21 triliun dengan memproduksi beberapa jenis vaksin dengan output 1 miliar dosis,” ujar Shadiq dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR di Gedung DPR, Rabu (10/7).
ADVERTISEMENT
Shadiq menambahkan, pendanaan PMN diperlukan untuk mendukung pengembangan dan peningkatan skala usaha ke depannya. Dukungan PMN diperlukan untuk terus berkontribusi memenuhi kebutuhan vaksin nasional dan global guna menjaga produk kualitas tinggi.
Gedung Bio Farma di Bandung. Foto: Shutter Stock
“Total aset dengan adanya PMN akan terjadi lonjakan dari 2025 seandainya anggaran PMN turun, aset menjadi Rp 31 triliun dan PMN 2030 dengan selesainya pembangunan, itu mulai beroperasi di 2030,” kata Shadiq.
Selain itu, penambahan PMN juga mendorong pengembangan industri Life Science Indonesia. Bagi masyarakat, akan ada penciptaan lapangan kerja baru.
Shadiq menegaskan, dana PMN yang diterima akan ditempatkan di rekening yang khusus dan terpisah dengan rekening operasional Bio Farma. Percepatan sistem pengelolaan dana PMN dan sistem monitoring penggunaan PMN sehingga PMN ini digunakan sesuai dengan tujuan penggunaan awal.
ADVERTISEMENT