Biomass Boiler hingga Daur Ulang Sampah, Komitmen Nestlé Kurangi Emisi Karbon

Perwakilan PT Nestle Indonesia foto dengan piagam penghargaan kumparan Awards Impact Makers 2024 di The Ballroom, Djakarta Theater, Jakarta, Kamis (19/12/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

PT Nestlé Indonesia serius mengurangi emisi karbon dari aktivitas pabrik yang ada di Indonesia. Aksi itu ditunjukkan dengan melakukan beberapa inisiatif nyata.

Corporate Affairs & Sustainability Director PT Nestlé Indonesia mengatakan Sufintri Rahayu beberapa inisiatif yang telah dilakukan perusahaan antara lain adalah pembangunan biomass boiler yang menggunakan bahan bakar sekam padi. Langkah ini dapat mengurangi emisi karbon di sektor manufaktur.

“Kami juga telah menerapkan langkah-langkah efisiensi energi di pabrik guna mengurangi emisi gas rumah kaca,” katanya dalam sesi wawancara di Wall of Fame kumparan Awards Impact Makers 2024 di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Kamis (20/12) malam.

Selain itu, Nestlé juga menginisiasi program pengumpulan sampah pascakonsumsi dari konsumen. Kegiatan ini dilakukan bersama dengan UMKM-UMKM pengepul sampah.

Baru-baru ini, Nestlé juga meluncurkan edukasi dalam mengelola sampah rumah tangga lewat program Waste Dropbox dan Waste Station yang tersebar di beberapa retail sehingga dapat meningkatkan kesadaran mengelola sampah dengan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle).

“Semua ini merupakan langkah-langkah konkret yang kami ambil untuk menciptakan lingkungan yang lebih berkelanjutan,” jelasnya.

CEO kumparan Hugo Diba didampingi Pemimpin Redaksi kumparan Arifin Asydhad menyerahkan piagam penghargaan kepada perwakilan PT Nestle Indonesia pada kumparan Awards Impact Makers 2024 di The Ballroom, Djakarta Theater, Jakarta, Kamis (19/12/2024). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan

Semua upaya ini, kata dia, bagian dari visi Nestlé mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2050. Untuk mencapai tujuan ini, perusahaan telah menetapkan komitmen tahap demi tahap, yaitu mengurangi 20 persen emisi karbon kami pada tahun 2025, dan 50 persen pada tahun 2030.

“Kami akan terus mendorong praktik-praktik pertanian regeneratif di seluruh rantai pasokan kami, bekerja sama dengan para pemasok. Selain itu, kami akan terus mengikuti perkembangan teknologi yang dapat membantu dalam mengurangi emisi karbon di seluruh rantai pasokan,” katanya.

Atas aksi nyata Nestlé, kumparan memberikan penghargaan Impact on Green Initiatives. Penghargaan ini, kata dia, bisa memberikan dorongan dan memperkuat komitmen dalam melaksanakan upaya-upaya hijau.

“Kami berharap penghargaan ini dapat menjadi inspirasi bagi para pemangku kepentingan dan rekan-rekan di industri, sehingga kita dapat bersama-sama mengumpulkan kekuatan untuk menciptakan ekosistem yang berkelanjutan,” jelasnya.