Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
ADVERTISEMENT
Perum Bulog sedang menjajaki bisnis baru yaitu menjual ikan tuna beku. Menurut rencana, Bulog akan bekerja sama dengan Perum Perikanan Indonesia (Perindo) sebagai penyedia ikan tuna yang langsung ditangkap oleh nelayan.
ADVERTISEMENT
"Kita sedang membangun kerja sama dengan teman-teman Perindo. Karena mereka yang produksi dan menangkap, kita yang mencoba memperdagangkan,” ungkap Direktur Utama Bulog Djarot Kusumayakti saat ditemui di Kantor Pusat Bulog, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Senin (27/11).
Di tempat yang sama, Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pasar Indonesia (Asparindo) Joko Setianto memang berkeinginan Bulog dapat menjual produk perikanan selain yang ada saat ini seperti beras, daging kerbau beku, minyak goreng, serta gula pasir.
"Ikan tuna harganya bisa sampai Rp 20.000-Rp 25.000/kg. Ini yang saya kaget, kita melimpah tapi harganya mahal," timpal Joko di tempat yang sama.
Dia menambahkan, kebutuhan ikan nasional sebetulnya tinggi. Hal itu tercermin dari permintaan ikan oleh masyarakat di pasar. Namun selama ini, berdasarkan catatannya, hasil perikanan tangkap oleh nelayan lebih banyak diekspor ketimbang diserap di pasar lokal.
ADVERTISEMENT
"Ikan kita melimpah, tapi kebutuhan ekspor terus. Kebutuhan nasional tinggi tapi pemerintah tidak menangkap, sehingga orang kalau ada acara ya ayam dan daging (sapi)," singgungnya.