Bisnis Bengkel Pesawat GMF Aero Asia (GMFI) Tak Terdampak Rupiah Anjlok

29 Juni 2024 13:00 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pesawat Garuda Indonesia di hanggar. Foto: Adek Berry/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pesawat Garuda Indonesia di hanggar. Foto: Adek Berry/AFP
ADVERTISEMENT
PT Garuda Maintenance Facility atau GMF Aero Asia Tbk (GMFI), anak usaha PT Garuda Indonesia (Persero), menyebutkan tidak terlalu terdampak pelemahan nilai tukar rupiah selayaknya maskapai penerbangan.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama GMFI, Andi Fahrurrozi, menjelaskan kenaikan komponen harga pesawat sangat memberatkan perusahaan yang bergerak di bidang Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO).
Meski demikian, Andi menilai pelemahan nilai tukar Rupiah tidak secara langsung berdampak pada GMFI sebab rate maintenance perusahaan menyesuaikan pergerakan nilai tukar dolar AS.
"Karena rate maintenance itu disesuaikan dengan harga kurs dolar yang berjalan pada saat itu. Jadi kita tetap transaksinya dengan rupiah, tapi harga menggunakan harga USD," jelasnya saat public expose RUPST 2023, Jumat (28/6).
Selain itu, lanjut Andi, GMFI juga memiliki pangsa pasar dari maskapai asing, sehingga hal ini membantu mengurangi tekanan pelemahan Rupiah terhadap perusahaan.
"Terutama apalagi dengan market GMFI yang banyak dari airlines asing juga. Sehingga itu bisa membalas terhadap melemahnya Rupiah," tuturnya.
Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Andi mencatat pangsa pasar global GMFI tahun 2023 diperkirakan sebesar 0,4 persen, naik dari pangsa pasar global tahun 2022. Perubahan tersebut disebabkan oleh mulai pulihnya pasar aviasi pasca pandemi. Sementara pangsa pasar domestik GMFI tahun 2023 diperkirakan sebesar 25 persen.
ADVERTISEMENT
Hingga akhir tahun 2023, klien GMFI di segmen non grup afiliasi adalah maskapai kargo internasional, lessor, perusahaan pembangkit listrik, dan beberapa maskapai internasional lainnya.
"Pangsa pasar internasional yang dimiliki perseroan mencakup negara-negara di wilayah Asia Tenggara, Asia Timur, Asia Selatan, Timur Tengah, Eropa, Oceania, dan Afrika," jelas Andi.

GMFI Bidik Ekuitas Positif Tahun Ini

Andi menjelaskan, GMFI sudah memulai strategi perbaikan ekuitas di pertengahan tahun ini. Dia menargetkan setidaknya ekuitas bisa berbalik positif sebelum Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahun depan.
"Kita mulai ada beberapa programnya dengan target kita di tahun depan, sebelum RUPS tahun depan target kita ekuitas sudah berbalik positif," tuturnya.
Dia menyebutkan, ada beberapa inisiatif-inisiatif dari GMFI yang sudah mendapat dukungan dari pemegang saham dan sudah mulai berjalan. Inisiatif ini sudah mulai terlihat progresnya untuk perbaikan ekuitas perusahaan.
ADVERTISEMENT
Adapun GMFI membukukan laba bersih pada kuartal I 2024 sebesar USD 2,46 juta atau Rp 40,1 miliar (kurs Rp 16,336 per dolar AS), meroket 45,34 persen (year on year/yoy).
Pendapatan GMFI pada kuartal I 2024 sebesar USD 98,58 juta, melampaui target sebesar USD 93,69 juta. Pendapatan perusahaan naik 14,87 persen dibandingkan periode kuartal I 2023.
GMFI memiliki proyeksi yang optimis untuk tahun 2024, salah satunya pencapaian revenue yang diharapkan dapat melampaui target RKAP sebesar USD 389.15 juta, mencerminkan keyakinan perusahaan berkontribusi pada industri penerbangan secara keseluruhan.