Bisnis Elon Musk Ditelikung Sesama Produk AS, Saham Tesla Melorot

8 Maret 2021 13:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Elon Musk bos Tesla. Foto: dok. Businessinsider
zoom-in-whitePerbesar
Elon Musk bos Tesla. Foto: dok. Businessinsider
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bisnis mobil listrik milik orang terkaya dunia, Elon Musk, ditelikung sesama produk Amerikas Serikat (AS). Akibatnya penjualan mobil listrik Tesla Inc pada Februari lalu anjlok, harga saham Tesla pun melorot.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Business Insider, pangsa pasar mobil listrik Tesla di Februari 2021 anjlok jadi 69 persen, dibandingkan bulan yang sama tahun lalu yang mencapai 81 persen. Usut punya usut, sebagian konsumen mengalihkan rencana pembelian mobil listrik Tesla ke produk pabrikan AS lainnya yakni Ford.
"Mustang Mach-E, mobil listrik buatan Ford tampaknya memotong keunggulan Tesla yang nyaman di pasar kendaraan listrik. Pemotongan dilakukan langsung dari gerbang pabrik," tulis Business Insider dikutip kumparan, Senin (8/3).
Mengutip laporan Morgan Stanley, Business Insider menyebutkan, mobil listrik Mustang Mach-E merupakan satu-satunya penyebab anjloknya pangsa pasar mobil listrik Tesla di Februari lalu. Sepanjang Februari 2021 lalu, Ford meski hanya menjual 3.739 mobil listrik SUV terbarunya, namun sudah sukses menggerus penjualan Tesla.
Mobil ramah lingkungan makin populer di AS, termasuk buatan Ford seperti Mustang Mach-E dan Mustang 2.3 ECOBoost. Foto: dok. Autoguide
Sejauh ini, Mustang Mach-E meraih kesuksesan, antara lain dianugerahi SUV of the year oleh North American Car, Truck, and Utility Vehicle of the Year Award pada Januari. Kalangan analis Wall Street juga memberinya nilai positif.
ADVERTISEMENT
JPMorgan mengatakan kendaraan itu dapat menantang Tesla karena Ford memiliki lebih banyak sejarah dan pengenalan merek.
Kesuksesan Ford itu pun diapresiasi para investor di bursa saham Wall Street. Pada perdagangan Jumat (5/3) akhir pekan lalu, saham Ford naik 2,59 persen ke posisi USD 12,29. Sementara saham Tesla minus 3,78 persen ke posisi USD 597,95.
Terlepas dari persaingan baru yang sengit dari Ford, Morgan Stanley mengungkapkan prospek pasar mobil listrik di AS masih sangat baik. Menurutnya, lebih banyak pembeli mobil mempertimbangkan untuk membeli kendaraan listrik.
Hal ini ditunjukkan dengan data penjualan kendaraan di Amerika Serikat naik 34 persen pada Februari secara year on year. Dari pertumbuhan sebesar itu, penjualan mobil BBM konvensional justru turun 5,4 persen.
ADVERTISEMENT