Bisnis Jetset Jual Beli Pulau

27 Juni 2020 15:36 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pulau di Karibia. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Pulau di Karibia. Foto: Shutterstock
Kalau anda punya duit banyak dan ingin membeli properti untuk investasi, dan bosan dengan yang biasa-biasa saja macam rumah atau apartemen; jangan tanggung-tanggung, pulau bisa jadi pilihan.
Pulau Ayam di Kepulauan Riau bukan satu-satunya pulau di Indonesia yang terpampang—atau pernah terpampang—di situs jual beli pulau Private Islands Inc.
Saat ini, misalnya, situs itu juga menampilkan Pulau Tojo Una-una di Sulawesi; Pulau Panjang di Nusa Tenggara Barat; dan Pulau Kembung serta Pulau Yudan di Kepulauan Anambas, Laut Natuna.
Ribut-ribut penjualan pulau di Indonesia juga bukan yang pertama. Sejak beberapa tahun lalu, sejumlah pulau RI sudah berseliweran di situs yang sama.
Sebut saja Pulau Gili Nanggu di NTB; Pulau Gambar di Kalimantan; Pulau Ajab di Kepulauan Riau; Pulau Makaroni, Kandui, dan Silionak di Kepulauan Mentawai—yang dua di antaranya menurut pemerintah daerah setempat ternyata bukan pulau, melainkan resor.
Dan siapakah—atau apakah—Private Islands yang kerap muncul di pemberitaan karena pulau-pulau Indonesia yang terpajang di sana?
Private Islands Inc.—seperti tertulis di situs mereka—adalah situs real estat yang khusus bergerak di bisnis penjualan dan persewaan pulau. Bila situs properti lain biasanya menginformasikan tentang rumah atau apartemen, Private Islands fokus pada pulau—atau properti yang terintegrasi dengan pulau tersebut.
“Global marketplace for private sales and rentals,” demikian Private Islands Inc. mendefinisikan bisnis mereka. “Apakah anda berada di sini untuk membeli pulau impian anda atau menjual properti berharga anda, kami mendedikasikan diri 100 persen di jagat pulau-pulau pribadi.”
Private Islands Inc. mengklaim sebagai satu-satunya marketplace yang berkiprah eksklusif di bisnis properti pulau. Ia menjamin memiliki informasi paling banyak mengenai penjualan pulau-pulau di dunia, termasuk yang tak diiklankan secara terbuka.
Perusahaan yang berdiri pada 1999 ini menyatakan bekerja sama dengan pihak-pihak yang berhubungan erat dengan pemilik atau agen dari pulau-pulau yang dijual atau disewakan sehingga konsumen akan selalu menerima kabar termutakhir.
Chris Krolow adalah sosok di balik Private Islands Inc. Ia pengusaha asal Toronto, Kanada, yang berkeliling dunia sejak 1999 untuk mengembangkan bisnis jual beli pulau dan membangun jaringan makelar pulau terorganisir. Ia juga membikin serial televisi “Islands Hunters” yang tayang di HGTV.
“Saya berusia 11 tahun ketika pertama kali menginap di sebuah pulau pribadi. Ketika itu saya mengunjungi pondok milik teman keluarga di Teluk Georgian, Ontario,” kisah Krolow dalam situs Private Islands.
Ia melanjutkan, “Di sana, di dekat properti utama, ada tiga pulau kecil yang belum dikembangkan, dan kami—anak-anak—berhasil meyakinkan orang tua kami untuk mengizinkan kami berkemah semalam di salah satu pulau itu. Pengalaman itu sungguh mengasyikkan; saya nyaris tak bisa tidur! … betapa luar biasa dihinggapi ketenangan sekaligus petualangan setiap waktu.”
Momen itulah yang menginspirasi Krolow untuk mendirikan Private Islands Inc. dan menjual pulau-pulau pribadi kepada orang-orang—berduit—yang ingin menyatu dengan alam, jauh dari ingar bingar perkotaan.
“Private Islands membantu klien-klien kami menemukan tempat perlindungan bagi diri mereka sendiri,” kata Krolow.
Untuk mereka yang tidak cukup kaya untuk membeli pulau pribadi, Private Islands Inc. memiliki daftar pulau-pulau “ultraprivat” yang bisa disewa; tersebar di Bahama, Belize, Brasil, Honduras, Seychelles, sampai Malawi.
Membeli pulau jelas tak masuk akal bagi kebanyakan orang. Ini melibatkan sejumlah besar duit yang mungkin tak terbayangkan oleh rakyat jelata. Pun bila pulau sudah terbeli, membangun—atau merombak—hunian di atasnya butuh dana tak sedikit.
Yang perlu diingat: mendirikan rumah di pulau (kecil) bisa jauh lebih mahal ketimbang membangun rumah di daratan utama, sebab bahan bangunan dan pekerja konstruksi perlu diangkut ke tempat terpencil tersebut.
Alhasil, anggaran yang dikeluarkan minimal dua kali lipat dari biasanya. Belum lagi proses perizinan dan uji lingkungan di pulau itu dapat makan waktu berbulan-bulan.
“Dan bagaimana perasaan penduduk setempat tentang orang asing yang membeli pulau? Ini bisa jadi sangat politis,” ujar Krolow yang punya latar belakang studi pariwisata dan ilmu hubungan internasional kepada The Wall Street Journal.
Pulau Mallorca di Spanyol. Foto: Shutterstock
Bisnis jual beli pulau sesungguhnya bukan hanya dilakukan Private Islands Inc., tapi juga situs real estat mewah Sotheby’s International Realty.
Kalau anda punya duit, senang menyendiri, dan pulau-pulau itu bisa dibeli secara legal, ya mengapa tidak? Orang kaya mah bebas.
***
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.
Yuk, bantu donasi untuk atasi dampak corona.