Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Bisnis Katering Makanan Sehat Semakin Diminati di Bulan Ramadhan
11 Juni 2018 10:19 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
ADVERTISEMENT
Bayangan pada bentuk tubuh yang ideal menimbulkan berbagai bisnis penunjang di kalangan masyarakat. Katering makanan pun sudah memiliki berbagai macam pilihan, salah satunya menu diet sehat. Pola hidup sehat yang didukung dengan mengonsumsi makanan sehat kini menciptakan peluang bagi mereka yang cerdik melihat kesempatan.
ADVERTISEMENT
Salah satunya adalah Dewi yang menjalankan usaha katering makanan sehat bernama Katering Makana Mayo. Ya, Dewi menjual ragam makanan sehat yang sesuai dengan standarisasi diet sehat mayo. Beberapa di antaranya adalah sayur, nasi merah atau nasi cokelat, ikan atau daging ayam, dan buah.
"Diet mayo kan menghindari makanan yang mengandung kadar gula yang tinggi. Karena itu kita buatkan seperti itu," tambahnya saat ditemui kumparan di daerah Jakarta Barat, Sabtu (9/6).
Setiap hari, Dewi melayani hampir sebanyak 12 ribu pesanan makanan sehat diet mayo miliknya. Dewi pun mulai memasak mulai pukul 05.00 WIB dan melakukan proses pengiriman pukul 08.30 WIB. Menghindari bosan pada lidah para pelanggannya, Dewi menyiasatinya dengan mengganti menu masakannya setiap hari.
ADVERTISEMENT
"Kami pasang tarif itu mulai dari Rp 30 ribu yang sudah termasuk biaya pengiriman ke daerah di Jakarta. Ada juga yang harganya Rp 50 ribu per box," tambahnya.
Selain katering makanan sehat, juga ada bisnis katering minuman sehat. Hampir sama dengan katering makanan sehat, bisnis minuman sehat ini juga tak kalah di kalangan masyarakat, khususnya di ibu kota.
Re.Juve, salah satu merek minuman sehat yang sudah membuka 45 gerainya di beberapa pusat perbelanjaan ini membuktikannya. Saat kumparan memantau salah satu gerainya di Gandaria City Mall, pihaknya mengaku hampir setiap hari, dia mampu menjual sebanyak 100 botol. Ini masih di satu gerai saja. Belum ditambah dengan total botol yang terjual di berbagai gerainya.
ADVERTISEMENT
"Rata-rata pembeli kami itu berasal dari mereka yang antusias atau concern terhadap kesehatan. Mulai dari anggota fitness club sampai kalangan eksekutif," tambah salah seorang penjaga gerai Re.Juve di daerah Gandaria City Mall, Sabtu (9/6).
"Kami membuatnya tanpa air, tanpa gula, tanpa pemanis buatan, dan tanpa bahan pengawet. Bahkan bahan bakunya pun pilihan. Yang terbaik," katanya.
Harga satu botolnya pun dipatok relatif, tergantung ukuran botolnya. Tapi, cold press juice Re.Juve mulai dipasarkan dengan harga Rp 35 ribu hingg Rp 100 ribu per botolnya. Meski begitu, botol-botol minuman sehat ini tetap laris diburu oleh para pembeli.
ADVERTISEMENT
Nyatanya, masih banyak kalangan urban saat ini yang mulai menganut pola hidup sehat, entah itu mengikut tren atau pun memang memiliki kesadaran untuk mengubah kebiasaan makan menjadi ideal dan seimbang. Di bulan Ramadhan pun, bisnis ini tak mengalami penurunan. Bahkan cenderung meningkat.
Seperti Irma misalnya yang memulai bisnis katering makanan sehatnya di daerah Palmerah, Jakarta Barat ini mengaku, omzet pendapatannya meningkat sebesar 25%. Kalau di hari-hari biasanya, makanan sehatnya yang mengandung berbagai jenis makanan rebus hanya terjual sebanyak 200 box per hari, di bulan puasa permintaannya meningkat tajam menjadi hampir 350 box per hari.
"Kami bahkan sampai harus menolak beberapa pesanan karena karyawan kami sudah sakit. Dia terus bekerja. Saya tidak bisa memaksakan," tambahnya saat ditemui Sabtu (8/6).
Padahal, saat bulan puasa, tubuh hanya memerlukan makanan dengan gizi seimbang dengan porsi yang pas. Hal ini diungkap oleh Dokter Gizi Jovita saat dihubungi kumparan.
ADVERTISEMENT
"Memang enggak sedikit yang menjalani hidup dengan pola makan diet sehat lewat katering. Bahkan, dokter gizi sendiri pun ada yang membuka usaha tersebut, tapi khusus untuk pasien tertentu yang membutuhkan ya," katanya.
Jovita menjelaskan, saat berpuasa, tubuh membutuhkan beberapa asupan gizi yang dinilai kurang lengkap pada makanan sehat tadi. Seperti asupan karbohidrat, kebanyakan makanan sehat cenderung menghilangkan karbohidrat karena mengurangi lemak. Tubuh, lanjutnya, sangat membutuhkan karbohidrat dari nasi tersebut setelah seharian tidak mengonsumsinya.
"Atau protein dari daging atau lemak dari gorengan. Itu masih dibutuhkan oleh tubuh untuk menjaga sirkulasi hati yang baik. Kadang, katering makanan sehat bukannya tidak baik, tapi belum lengkap. Kita butuh gizi yang lengkap apalagi saat berpuasa, minimal ada karbohidrat, protein, dan lemak, misalnya dari susu, itu harus dimasukkan ke dalam tubuh saat sahur atau pun berbuka," tutupnya.
ADVERTISEMENT