Bisnis Kue Kering Panen Cuan hingga Rp 40 Juta per Hari saat Lebaran

3 Mei 2022 13:20 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Produk kue kering yang dijual Neshia.Cookies. Foto: Neshia.Cookies
zoom-in-whitePerbesar
Produk kue kering yang dijual Neshia.Cookies. Foto: Neshia.Cookies
ADVERTISEMENT
Bisnis kue kering semakin eksis menjelang momen Lebaran, para pelaku usahanya pun mengaku kebanjiran order.
ADVERTISEMENT
Salah satunya adalah toko kue kering Moreplumm yang cabangnya ada di Pasar Senen. Pegawai Moreplumm, Saipul Holipin mengatakan ada lonjakan pembelian sampai tiga kali lipat antara hari raya dengan hari biasa.
"Lonjakan bisa mencapai tiga kali lipat, lebih ramai di bulan Ramadhan," ujar Saipul kepada kumparan, Minggu (1/5).
Meningkatnya pembelian kue kering membuat pemilik usaha kue kering beserta 25 karyawannya mampu memproduksi 10 sampai dengan 15 toples untuk satu jenis kue kering setiap harinya.
Adapun pembelian kue kering lebih Ramadhan tahun ini dinilai lebih ramai dibanding Ramadhan 2021. Harga kue kering yang dijual sangatlah beragam, karena di Moreplumm terdapat kue kering titipan dan produksi sendiri.
Produk kue kering yang dijual Neshia.Cookies. Foto: Neshia.Cookies
Untuk kue kering produksi sendiri harganya dimulai Rp 500 ribu bahkan sampai dengan Rp 1 juta setiap toplesnya, sedangkan per kilonya sekitar Rp 190 ribu-Rp 250 ribu.
ADVERTISEMENT
"Produk homemade yang dibuat menggunakan bahan premium. Ini yang membuat harganya ada yang mencapai Rp 500 ribu," ungkap Saipul. Lalu, untuk produk kue kering titipan dibanderol mulai dari Rp 180 ribu per kg.
Menurut Saipul, omzet yang diraup Moreplumm saat momentum Ramadhan 2022 sebesar Rp 25 juta-Rp 40 juta per hari. Sementara itu, saat hari biasa omzet per harinya hanya sekitar Rp 5 juta dan saat Natal Rp 10 juta.
Bisnis Kue Online Turut Kecipratan
Di sisi lain, bisnis kue kering yang dipasarkan secara online turut kecipratan keuntungan. Misalnya, Neshia Cookies yang baru buka selama 9 hari tepatnya 21 April 2022 lalu, mampu menjual 100 lebih toples dengan omzet sekitar Rp 3 juta.
ADVERTISEMENT
"Bisnisnya baru dimulai sejak 21 April lalu, namun orderan pesanan yang diterima sudah 100 toples lebih," tutur Owner Neshia Cookies, Neshia kepada kumparan, Minggu (1/5).
Produk kue kering yang dijual Vern Kitchen. Foto: Vern.Kitchen
Neshia yang saat ini masih kuliah, membeberkan modal awal untuk membuat kue kering kurang lebih sebesar Rp 500 ribu. Dari situ, Ia mendapatkan keuntungan mulai Rp 10.000-Rp 18.000 untuk setiap toplesnya.
Untuk saat ini, Neshia Cookies baru menyediakan kue kering coklat atau cookies dan juga putri salju. Ada tiga ukuran toples yang dijual, seperti ukuran small yang dibanderol Rp 20 ribu, medium Rp 35 ribu dan large Rp 65 ribu.
"Jadi prospeknya bagus banget, apalagi menjelang hari raya, karena kan identik dengan kue kering," jelas Neshia.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya itu saja, Vern Kitchen yang lebih dahulu menyelam di dunia kue kering sejak tahun 2002 mengakui ada kenaikan permintaan customer menjelang Lebaran dan Ramadhan tahu ini. Pesanan kue kering mengalami kenaikan sekitar tiga kali lipat dari hari biasanya.
"Permintaan customer kami juga naik 2-3 kali lipat, dengan adanya hal ini kami membuat paket-paket kue kering Ramadhan dan juga masakan lebaran, tentunya made by order," kata Owner Vern Kitchen, Dewi Suwandari.
Produk kue kering yang dijual Vern Kitchen. Foto: Vern.Kitchen
Dewi bercerita, berawal dari hobinya yang suka masak lalu menjadi perbincangan dari satu orang ke orang lainnya membuat teman-temannya tertarik untuk mencoba.
"Jadi saya jadikan usaha setiap tahunnya dan Alhamdullilah sampai sekarang banyak yang tau Vern Kitchen," terang Dewi.
ADVERTISEMENT
Kue kering yang paling laris manis di Lebaran 2022 adalah kastengel, nastar, choco chips dan skippy. Dengan range harga mulai dari Rp 105.000-Rp 125.000.
"Kami bisa menjual satu jenis kue kering sekitar 150 toples dengan tidak mematok ukuran tinggi agar produk kami bisa di jangkau oleh semua kalangan," tandas Dewi.