Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Bisnis Lippo: Jual Rumah Sakit dan Sutiyoso Cs Mundur dari Komisaris
13 Maret 2019 9:22 WIB
Diperbarui 20 Maret 2019 20:07 WIB
ADVERTISEMENT
Perusahaan pengembang terintegrasi di bawah Lippo Group , PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), melakukan penambahan modal senilai USD 1,01 miliar atau sekitar Rp 14,3 triliun (Kurs Rp 14.200). Hal itu dilakukan sebagai bagian dari rencana transformasi strategis menyeluruh untuk merekapitalisasi perseroan.
ADVERTISEMENT
Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan Selasa (12/3), perseroan menjelaskan dari total pendanaan USD 1,01 miliar itu, sebesar USD 730 juta berasal dari hasil right issue yang dijamin sepenuhnya oleh keluarga Riady.
Sedangkan sisanya senilai USD 280 juta dari penyelesaian rencana divestasi aset.
Untuk melaksanakan niatnya ini, perusahaan bakal meminta persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang akan digelar pada 18 April 2019 nanti. Rencananya, penambahan modal tersebut akan digunakan untuk tiga hal.
Pertama, menurunkan rasio utang dan melunasi kewajiban utang hingga USD 275 juta. Kedua, sebagai pencadangan (buffer) untuk mendanai kewajiban bunga utang dan sewa REIT (Real Estate Investment Trust) hingga 2020. Ketiga, mendanani investasi di proyek-proyek utama yang sedang berjalan, sehingga bisa mempertahankan nilai pemegang saham.
ADVERTISEMENT
Proyek real estate yang akan menjadi fokus garapan Lippo Karawaci adalah perumahan di daerah perkotaan, lifestyle malls, dan layanan kesehatan.
Berikut fakta menarik tentang proses rekapitalisasi emiten berkode LPKR yang perlu diketahui:
1. Jual Saham Rumah Sakit dan Komponen Ritel di Puri Mall.
Dalam memperoleh pendanaan USD 1,01 miliar, Lippo Karawaci menjual saham mereka di dua rumah sakit di Myanmar dan komponen ritel di Puri Mall.
Pada 10 Januari 2019, LPKR mengumumkan penjualan sahamnya pada dua usaha patungan layanan kesehatan di Myanmar. Yaitu 40 persen saham di Yoma Siloam Hospital Pun Hlaing Limited dan 35 persen saham di Pun Hlaing International Hospital Limited kepada OUE Lippo Healthcare Limited.
“Penjualan ini diharapkan menghasilkan dana segar sebesar USD 20 juta saat transaksi selesai pada semester pertama 2019,” kata Head of Corporate Communication Lippo Karawaci Danang Kemayan Jati, kepada kumparan.
ADVERTISEMENT
Sementara itu pada tanggal 11 Maret 2019, LPKR juga menandatangani perjanjian jual beli bersyarat atau Conditional Sales and Purchase Agreement (CSPA) dengan Lippo Malls Indonesia Retail Trust (LMIRT).
Dalam perjanjian itu, Lippo Karawaci setuju untuk menjual komponen ritel Lippo Mall Puri (Puri Mall) dengan total nilai penjualan USD 260 juta. Akuisisi ini ditargetkan selesai pada semester kedua 2019.
"Tentunya kita menunggu dan tunduk pada persetujuan regulator, pemegang saham, dan pihak-pihak lainnya," imbuh Danang.
Sumber pendanaan selebihnya untuk menambah modal perseroan, yakni sebesar USD 730 juta, akan diperoleh dari hasil rights issue yang dijamin sepenuhnya oleh keluarga Riady.
2. Jajaran Komisaris Lippo Karawaci Mundur
Seluruh jajaran Komisaris Lippo Karawaci, mengundurkan diri. Mereka adalah Agum Gumelar, Sutiyoso, dan Farid Harianto yang ketiganya menjabat komisaris independen.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Theo L. Sambuaga yang menjabat Presiden Komisaris, juga mengundurkan diri dari posisinya.
Hal itu disampaikan emiten berkode LPKR, dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (12/3).
Head of Corporate Communications Lippo Karawaci, Danang Kemayan Jati, menyatakan perombakan ini dimaksudkan untuk mewujudkan strategi bisnis baru.
“Pengalaman (mereka) yang luas dan beragam untuk mengawasi arahan strategi dan tata kelola Perseroan, serta memberikan panduan menyeluruh kepada manajemen untuk memberikan nilai berkelanjutan dalam jangka panjang kepada pemegang saham,” katanya.
3. Pergantian Jajaran Direksi
Selain perubahan di jajaran Dewan Komisaris, Perseroan juga mengumumkan penunjukan John Riady sebagai Chief Executive Officer (CEO). Jajaran eksekutif puncak di perusahaan lainnya diisi oleh Surya Tatang sebagai Chief Financial Officer, Peter Yu sebagai Director of Projects, dan Bret Matthew Ginesky sebagai Head of Investor Relations. Sementara Marshall Martinus akan melanjutkan tugasnya sebagai Chief Operating Officer.
ADVERTISEMENT
Berikut susunan baru Dewan Komisaris dan Dewan Direksi LPKR:
Presiden Komisaris Independen: John Prasetio
Anggota Dewan Komisaris:
Stephen Riady
George Raymond Zage III
Kin Chan
Anangga W. Roosdiono.
Chief Executive Officer: John Riady
Chief Financial Officer: Surya Tatang
Chief Operating Officer: Marshall Martinus
Director of Projects: Peter Yu
Head of Investor Relations: Bret Matthew Ginesky