Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Bisnis Penjualan Angpao Lebaran yang Mulai Lesu
11 Juni 2018 11:47 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
ADVERTISEMENT
Gempuran jual beli online tampaknya mulai dirasakan oleh semua lini bisnis yang ada di Tanah Air. Tak terkecuali bisnis angpao Lebaran dengan berbagai macam karakter ini.
ADVERTISEMENT
Menurut Adi, salah seorang penjual angpao karakter di Tanah Abang, sudah dua tahun terakhir animo masyarakat untuk membeli angpao Lebaran tidak terlalu tinggi. Mereka saat ini lebih suka berbelanja secara online dibandingkan datang langsung.
"Iya udah sekitar dua tahun lah sepi, kayaknya mereka lebih suka beli online kali ya dibandingkan beli ke sini langsung," kata Adi saat berbincang dengan kumparan, di Pasar Tanah Abang , Jakarta Pusat, Kamis (7/6).
Adi sendiri sudah menekuni profesi sebagai pedagang angpao eceran sejak 5 tahun yang lalu. Menurut dia, jumlah penjual yang semakin banyak pun menjadi tantangan tersendiri buat dia. Untuk dapat tetap menarik minat masyarakat, dirinya memberikan penawaran yang berbeda dari para penjual angpao lainnya.
ADVERTISEMENT
"Ya sekarang kan yang jualan kayak gini (angpao) udah banyak, jadi mau enggak mau pakai strategi. Saya jualan angpao ini Rp 10.000 isinya 30 lembar, kalau yang lain 24 lembar doang. Enggak apa-apalah untung sedikit yang penting habis," ucap dia.
Adi mengaku, per harinya dirinya mengantongi omzet penjualan sekitar Rp 500.000 atau sekitar 1.500 lembar angpao. Ia bercerita, sejak awal Ramadhan, biasanya ia langsung berbelanja angpao lebaran secara grosiran di pasar pagi. Tentunya dengan harga yang lebih murah, ia bisa meraup keuntungan yang lebih besar.
Senada dengan Adi, penjual angpao lainnya, Beni pun merasakan hal serupa. Ia merasakan, tahun ini penjualan angpao lebaran tak seramai tahun-tahun sebelumnya. Biasanya, kata Beni, sepekan jelang Lebaran masyarakat sudah mulai berburu angpao, kondisi tersebut jauh berbeda dengan saat ini.
ADVERTISEMENT
"Yah paling kalau sekarang ramainya pas Sabtu sama Minggu doang. Mereka udah mulai beli online semua kayaknya," kata dia.
Beni bercerita, setiap harinya dirinya hanya mampu meraup omzet Rp 300.000. Padahal di tahun sebelumnya, per harinya Beni mampu meraih omzet sampai Rp 500.000. Beni mulai berjualan angpao lebaran dua pekan sebelum lebaran.
"Kalau sekarang mah sepi, paling sehari omzet Rp 300.000-an. Saya sih targetnya bisa ngantongin Rp 3 juta selama Ramadhan ini. Mudah-mudahan aja tercapai, apalagi kan sekarang sepi kayak gini," terangnya.