Bisnis Properti Cerah, BCA Bidik Target Booking KPR Rp 44 Triliun

29 Februari 2024 18:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi KPR. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi KPR. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
EVP Consumer Loan PT Bank Sentral Asia Tbk (BCA), Welly Yandoko, menuturkan BCA membidik target booking Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Rp 44 triliun tahun ini.
ADVERTISEMENT
“Target booking Rp 44 triliun, kami kaji eksternal dan internal. Optimis pertumbuhan bisnis di 2024 khususnya KPR,” kata Welly di acara BCA Expoversary di ICE BSD City, Tangerang pada Kamis (29/2).
Lebih lanjut Welly menjelaskan hal ini didorong oleh berbagai faktor seperti adanya backlog perumahan yang mencapai angka 12 juta rumah tangga. Terlebih menurut Welly, setiap tahunnya ada 700.000 hingga 800.000 rumah tangga baru yang membutuhkan hunian.
“Tentu didasari berbagai faktor, masih adanya backlog perumahan tiap tahun, (saat ini) 12 juta. Setiap tahun data dari BPS (Badan Pusat Statistik), selalu ada timbul keluarga baru ada 700 ribu sampai 800 ribu, calon keluarga baru membutuhkan hunian baru,” jelas Welly.
Sehingga Welly menilai kebutuhan properti atau hunian saat ini di Indonesia masih tinggi dan menjadi pasar yang potensial bagi bisnis KPR.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, Welly juga melihat pemerintah menaruh perhatian pada bisnis ini, dengan membuat kebijakan yang mendukung, seperti pemberian insentif pajak pertambahan nilai (PPN) ditanggung pemerintah (DTP) rumah yang diberikan pemerintah.
“Pemerintah amat sangat bijak, kebijakan mendukung pro rakyat menanggung PPN DTP. Di November Desember keluar PMK (Peraturan Menteri Keuangan), tahun anggaran 2024 berakhir di Juni,” imbuh Welly.
Gelaran BCA Expoversary 2024 di ICE BSD City, Tangerang, pada Kamis (29/2/2024). Foto: Widya Islamiati/kumparan
Apalagi menurut Welly, tahun ini Indonesia memiliki prospek ekonomi yang cerah dan pesta demokrasi yang telah rampung.
“Jadi optimis pertahankan pertumbuhan 2 digit, secara spesifiknya mungkin sekitar 10 sampai 11 persen, sudah sejak Januari di gas. Kebutuhan properti dan hunian bisa terpenuhi dengan baik, sesuai target dan motivasi yang dicanangkan,” terang Welly.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Kementerian PUPR memandang juga potensi bisnis properti di Indonesia akan cerah, karena masih ada 12,7 juta rumah tangga yang belum memiliki rumah.
Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian PUPR Herry Trisaputra Zuna, memandang backlog perumahan tersebut sebagai potensi pengembangan bisnis properti. Apalagi menurutnya, lebih dari setengah juta rumah tangga bertambah setiap tahunnya.
“Potensi bagi bisnis properti ke depan masih relatif besar, saat ini backlog perumahan mencapai 12,7 juta keluarga yang belum memiliki rumah dan meningkat 680.000 rumah tangga baru setiap tahunnya,” kata Herry dalam Webinar Property Outlook 2024: Prospek Pembiayaan Perumahan di Tahun Politik pada Selasa (27/2).