Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Bisnis Sewa Jet Pribadi, Layanan Udara Premium untuk Kaum Elite
27 Agustus 2024 14:39 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Indonesia terdiri dari ribuan pulau dan berbagai pusat bisnis yang tersebar di seluruh penjuru. Indonesia menawarkan peluang unik bagi pasar penerbangan, termasuk layanan private jet yang melayani segmen sangat khusus dan eksklusif.
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini, pasar private jet di Indonesia menjadi sorotan publik setelah viralnya pemberitaan mengenai Kaesang Pangarep dan istrinya Erina Gudono, yang diduga menggunakan jet pribadi untuk perjalanan mereka. Mereka diduga menggunakan jet pribadi Gulfstream tipe G650ER dengan kapasitas kursi 16. Penggunaan jet pribadi oleh Kaesang dan Erina itu menuai kritik.
Lalu seperti apa ceruk pasar industri private jet di Indonesia?
Sekretaris Jenderal Indonesia National Air Carriers Association (INACA), Bayu Sutanto, menjelaskan bahwa ceruk pasar jet pribadi di Indonesia adalah niche market yang sangat kecil dan sesuai dengan demand yang terbatas.
ADVERTISEMENT
Dalam hal ini, Bayu menyebut pelanggan utama private jet adalah mereka yang berasal dari segmen high-end. Mulai dari pemilik bisnis, eksekutif perusahaan, selebriti, hingga politisi elit dan pejabat tinggi negara.
Pasar jet pribadi di Indonesia memang tidak sebesar di negara-negara Barat, tetapi ada permintaan yang stabil dari segmen ini. Meski begitu, Bayu tidak mengetahui jumlah pasti pengguna private jet di RI.
"Namanya juga private jet, tidak diketahui data yang pasti. Biasanya pemilik atau penyewa private jet tidak mau diekspos," ungkap Bayu.
Mengoperasikan atau menyewa jet pribadi tidaklah murah. Menurut Bayu, biaya charter jet pribadi bervariasi tergantung pada ukuran pesawat dan rute penerbangan.
“Biaya charter berkisar dari USD 5.000 hingga USD 15.000 atau sekitar Rp 77,6 juta hingga Rp 232,8 juta (Kurs Rp 15.520) per jam, tergantung besar kecilnya tipe private jet dan ke mana tujuan penerbangannya," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Bayu menyebut biaya charter private jet mencakup berbagai hal. Mulai dari izin penerbangan, bahan bakar (avtur), hingga layanan penumpang eksklusif selama di udara.
Pengamat penerbangan Alvin Lie menambahkan, bahwa biaya sewa jet pribadi juga sangat fleksibel dan tergantung pada beberapa faktor.
"Biaya carter itu beragam, tergantung modelnya kemudian juga tipe dan kapasitas. Sangat-sangat fleksibel, juga tujuannya ke mana. Jangan lupa, biaya sewa ini tidak hanya one way," ujar Alvin.
Ia memberi contoh, jika seseorang ingin terbang dari Semarang ke Bangkok dengan jet pribadi yang berada di Jakarta, maka biaya charter akan dihitung sejak pesawat tersebut berangkat dari Jakarta, menjemput penumpang di Semarang, dan kembali ke Jakarta dari Bangkok.
Fleksibilitas ini juga mencakup berbagai layanan tambahan, seperti waktu tunggu pesawat di bandara tujuan. "Kalau pesawat itu harus nunggu saya itu argonya tetap jalan," tegas Alvin.
ADVERTISEMENT