Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Bisnis Tas Mewah Impor di Jakarta Tak Terpengaruh Pelemahan Rupiah
19 September 2018 10:01 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
ADVERTISEMENT
Pemerintah tengah berupaya menekan defisit neraca perdagangan dengan menaikkan pajak impor beberapa barang, termasuk barang-barang mewah. Saat bersamaan, mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah sejak sebulan terakhir pada posisi Rp 14.800 - Rp 14.900. Pebisnis tas mewah, Marisa Tumbuan, mengaku kedua faktor tersebut tak ikut mempengaruhi bisnis tas branded yang dia jalankan sejak lima tahun lalu.
ADVERTISEMENT
“Kami justru mengikutnya ke harga pasar. Bukan karena pajak impor naik, harga tas ini jadi naik,” katanya kepada kumparan saat ditemui di Dharmawangsa Square, Jakarta Selatan, Selasa (18/9).
Dia menambahkan, bisnis tas branded preloved atau tas mewah bekas pakai umumnya diperoleh dari mereka yang gemar membeli tas branded original dari beberapa negara, seperti Malaysia, Singapura, Amerika hingga Eropa. Tas-tas ini dibawa ke dalam negeri sebagai barang bawaan penumpang, sehingga tidak dikenakan pajak atau bea masuk.
“Kan mereka beli, satu atau dua tas. Awalnya mungkin untuk mereka pakai, makanya dibawa sebagai barang bawaan penumpang. Jadi, kan enggak kena bea masuk atau pajak impor,” tambahnya lagi.
Dia juga menjelaskan bahwa bisnis tas branded preloved ini juga tidak terpengaruh dengan pelemahan rupiah. Sehingga, harga yang dipatok untuk setiap tas bergantung pada harga pasar dan didasarkan pada kualitas tas itu sendiri.
Marisa menjual ragam tas dengan berbagai merek, seperti Louis Vuitton, Channel, Gucci sampai Prada. Harga yang dijual untuk tiap tas pun beragam, mulai dari Rp 5 juta hingga ratusan juta rupiah. Hingga saat ini, Marisa memiliki ratusan pembeli setia dari berbagai kalangan. Mulai dari ibu rumah tangga, artis sampai anak kuliahan pun sudah langganan membeli di Adels Branded Bags miliknya.
ADVERTISEMENT
“Kami nentuin harga berdasarkan model tasnya, keluaran tahun berapa, sudah berapa kali dipakai, kayak gitu. Jadi enggak terpengaruh dengan pelemahan rupiah dan pajak impor,” pungkasnya.