Bisnis Toko Buku: Sebelum Gunung Agung, Aksara Milik Orang Terkaya Juga Tutup

23 Mei 2023 12:18 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Toko buku Aksara, milik salah satu perempuan terkaya Indonesia, Arini Subianto. Foto: Instagram/@aksarakemang
zoom-in-whitePerbesar
Toko buku Aksara, milik salah satu perempuan terkaya Indonesia, Arini Subianto. Foto: Instagram/@aksarakemang
ADVERTISEMENT
Tak mudah menjalankan bisnis toko buku di era digital, ketika bahan bacaan dengan mudah dibeli dari beragam aplikasi di gadget. Tinggal klik, bacaan yang kita incar pun ter-download. Lebih mudah, harganya pun jauh lebih murah.
ADVERTISEMENT
Perubahan perilaku cara membeli dan membaca buku itu, merupakan buah dari berkembangnya teknologi digital. Seperti diungkapkan pakar digital marketing, Prof. Rhenald Kasali, dunia digital mengubah banyak hal.
"Teknologi itu mengubah perilaku. Teknologi itu mengubah ekosistem. Yang tadinya kita berada di satu perusahaan, untuk melakukan sesuatu harus menyewa sebuah tempat. Sekarang kita bebas menjelajah ke mana-mana," kata gurubesar Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia itu, dikutip Selasa (23/5), dari akun Youtube-nya.
Toko Buku Gunung Agung. Foto: Facebook/Tang City Mall
Tak mengherankan jika toko buku legendaris seperti Gunung Agung, akhirnya harus pamit dari para pelanggannya setelah beroperasi selama 70 tahun. Berdiri sejak 1953, Toko Buku Gunung Agung tak sanggup menahan dampak pandemi COVID-19 yang terjadi di tengah era digital.
ADVERTISEMENT
Ketika pengunjung sepi untuk beringsut mampir ke toko buku di masa pandemi, tren itu berlanjut dan dirasakan Toko Buku Gunung Agung hingga kini, setelah pemerintah mencabut PPKM (Program Pembatasan Kegiatan Masyarakat).
“Karena itu pada akhir tahun 2023 ini kami berencana menutup toko/outlet milik kami yang masih tersisa. Keputusan ini harus kami ambil karena kami tidak dapat bertahan dengan tambahan kerugian operasional per bulannya yang semakin besar,” kata Direksi PT GA Tiga Belas, perusahaan yang membawahi Toko Buku Gunung Agung dalam pernyataan tertulis, Minggu (21/5).

Aksara Milik Perempuan Terkaya, Tutup Juga

Arini Subianto, wanita terkaya di Indonesia. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Sebelum Gunung Agung, toko buku Aksara milik salah seorang perempuan terkaya Indonesia, Arini Subianto, juga tutup. Padahal seperti diungkapkan pemiliknya dalam wawancara khusus dengan kumparan, toko buku itu dijalankan tak sepenuhnya sebagai bisnis, namun juga hobi.
ADVERTISEMENT
Arini bersama sejumlah temannya merintis pendirian toko buku Aksara sejak 1998, yang awalnya masih sebagai toko suvenir di kawasan Blok M. Hal ini dilakukan sepulangnya dari studi di Parsons School of Design, New York City, lalu melanjutkan gelar Master of Business Administration di Fordham University.
Toko suvenir itu kemudian dikombinasikan jadi toko buku. Hal ini dia kelola, sebelum Arini berkecimpung di bisnis warisan ayahnya, Benny Subianto, yakni PT Persada Capital Investama. Dari bisnis yang merambah sektor tembang dan finansial, Arini Subianto pun jadi salah seorang perempuan terkaya Indonesia.
Toko buku Aksara, milik salah satu perempuan terkaya Indonesia, Arini Subianto. Foto: Instagram/@aksarakemang
Toko buku Aksara bahkan pernah punya beberapa gerai di mal dan kawasan premium, seperti Cilandak Town Square (Citos), Pacific Place (PP), dan Kemang. Tapi pada 2018, dua gerai mereka di Citos dan PP harus tutup. Gerai di Kemang, menyusul tutup juga pada Desember 2020.
ADVERTISEMENT
Rhenald Kasali menilai, perkembangan teknologi digital selain memberi banyak peluang, juga punya tantangan tersendiri yang tak mudah. Menurutnya, digital economy memberikan banyak sekali kesempatan baru pada tahap awalnya.
Padahal persoalannya menurut Rhenald, bukan sekadar harus mengubah cara orang membeli atau berbelanja. "Tapi setiap orang harus membuatnya jadi hidup. Dan ini tentu ada tantangannya," pungkas dia.