Mantan Presiden BJ Habibie, Foto Tahun 2010

BJ Habibie, Sosok di Balik Lahirnya Bank Mandiri

12 September 2019 12:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mantan Presiden Indonesia BJ Habibie. Foto: AFP PHOTO / BARBARA WALTON
zoom-in-whitePerbesar
Mantan Presiden Indonesia BJ Habibie. Foto: AFP PHOTO / BARBARA WALTON
ADVERTISEMENT
Presiden ke-3 Republik Indonesia BJ Habibie meninggal dunia pada Rabu (11/9), pukul 18.05 WIB. Ia mengembuskan nafas terakhirnya pada usia 83 tahun di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta.
ADVERTISEMENT
Saat Habibie menjabat sebagai presiden, kondisi perekonomian Indonesia memang sedang parah. Nilai tukar rupiah sempat terpuruk di kisaran 16.000 per dolar AS, inflasi melonjak hingga 65 persen, cadangan devisa tergerus dan hanya tersisa USD 23 miliar, bahkan pertumbuhan ekonomi minus 13 persen.
Habibie pun kemudian mengambil banyak kebijakan besar untuk membenahi perekonomian Indonesia. Salah satu warisan besar Habibie adalah pembentukan Bank Mandiri, yang kini menjelma menjadi salah satu bank terbesar di Indonesia. Nama ‘Mandiri’ merupakan pemberian dari Habibie.
Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas menceritakan awal mula berdirinya Bank Mandiri dan campur tangan Habibie saat itu. Rohan mengisahkan saat terjadi krisis moneter pada 1998, perbankan menjadi salah satu sektor yang paling terpukul.
ADVERTISEMENT
Terdapat empat bank pelat merah yang waktu itu kondisinya sangat terpuruk dihantam krismon. Keempat bank tersebut yaitu Bank Bumi Daya (BBD), Bank Dagang Negara (BDN), Bank Ekspor Impor Indonesia (Bank Exim), dan Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo). Habibie kemudian memutuskan untuk menggabungkan keempat bank tersebut.
“Empat bank ini mengalami kesulitan waktu itu, kemudian kolaps kemudian di-bail out oleh pemerintah dengan obligasi rekap waktu itu. Kemudian dimerger menjadi satu bank. Pada satu rapat dimintakan ke Presiden Habibie apa nama yang paling cocok. Pak Habibie menyebut Mandiri. Itu asal-usul nama Bank Mandiri pada saat pertama kali dibentuk tahun 1998,” ungkap Rohan di Desa Kutuh, Bali, Kamis (12/9).
Menurut Rohan, saat itu mendiang Habibie memilih nama Mandiri karena nama ini punya filosofi besar. Yaitu agar bank ini menjadi sebuah bank yang bisa mandiri sekaligus membuat masyarakat juga mandiri. Melalui berbagai pelayanannya seperti penyaluran kredit, kredit mikro, dan kredit UKM. “Jadi itu filosofi bagi banknya maupun nasabahnya,” ujar Rohan.
ADVERTISEMENT
Atas wafatnya BJ Habibie, Rohan menyatakan Bank Mandiri sangat kehilangan sosok tersebut. Menurutnya, sampai kapan pun Habibie punya arti khusus bagi emiten berkode BMRI ini.
“Ya, Pak Habibie itu bagi Bank Mandiri ada arti khusus. Karena beliau lah yang memberi nama dan beliau lah yang mengawal bank ini menapak 21 tahun yang lalu,” ujarnya.
Selang 21 tahun, Bank Mandiri kini menjelma menjadi salah satu bank terbesar di Indonesia. Sepanjang 2018, Bank Mandiri berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 24,2 triliun atau naik 20,98 persen secara year on year. Sementara itu pada Semester I 2019, Bank Mandiri berhasil meraup laba bersih sebesar Rp 13,5 triliun atau naik 11,1 persen secara yoy.
ADVERTISEMENT
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten