BKPM Klaim Ada Investasi Ratusan Triliun Batal Imbas Aksi Premanisme Ormas

10 Februari 2025 17:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Investasi.  Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Investasi. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Deputi Bidang Pengembangan Iklim dan Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Riyanto, buka suara mengenai batalnya investasi di Indonesia yang mencapai ratusan triliun akibat aksi premanisme oleh oknum dari organisasi masyarakat (Ormas).
ADVERTISEMENT
BKPM akan mencari solusi agar dapat memberantas aksi premanisme tersebut. Ia menegaskan, hal ini menjadi tanggung jawab BKPM untuk memfasilitasi permasalahan yang dihadapi oleh para investor.
“Jadi apabila ada hambatan-hambatan, termasuk tadi, kami dari Kementerian Investasi dan Hilirisasi, kami akan memfasilitasi, mencarikan solusi, apa-apa saja yang perlu kami koordinasikan dengan kementerian lembaga, bahkan pemerintah daerah,” ujarnya di Four Season Hotel Jakarta, Senin (10/2).
Riyanto mengungkapkan, BKPM juga akan mengadakan diskusi dan mengundang stakeholder ataupun Kementerian/Lembaga terkait untuk mencari solusi secara bersama. Hal ini dilakukan agar investor yang ingin menanamkan modal di Indonesia dapat merasa aman.
“Ini memang tugas kami, tugas di Kementerian Investasi ini kan end to end, dari awal sampai akhir,” kata Riyanto.
ADVERTISEMENT
“Jadi kalau di tengah-tengah investasi ada masalah kami akan carikan solusi, kami akan koordinasi dengan kementerian lembaga, terkait pusat maupun pemerintah provinsi, kabupaten/kota,” ujarnya.
Sebelumnya, Himpunan Kawasan Industri (HKI) Indonesia melaporkan adanya kerugian mencapai ratusan triliun rupiah akibat investasi yang batal masuk karena adanya aksi premanisme oleh oknum organisasi kemasyarakatan (ormas).
"Kalau dihitung semuanya, 'ngitungnya bukan cuma yang keluar, tapi yang nggak jadi masuk juga. Itu bisa ratusan T (triliun rupiah, Red)," kata Ketua Umum HKI Sanny Iskandar, ditemui usai dialog optimalisasi kawasan industri dikutip dari Antara, Senin (10/2).
Ormas tersebut telah membuat hal yang tidak aman karena masuk ke kawasan industri untuk melakukan demonstrasi. Tak hanya itu, ormas tersebut minta diikutsertakan dalam proses pembangunan ataupun aktivitas pabrik.
ADVERTISEMENT