BKPM soal China Masuk Natuna: Pertahankan RI, Investasi Tak Terganggu

6 Januari 2020 20:46 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia di Kompleks Widya Chandra SCBD, Jakarta. Foto: Resya Firmansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia di Kompleks Widya Chandra SCBD, Jakarta. Foto: Resya Firmansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia memastikan, protes Indonesia ke China terkait masuknya kapal Coast Guard Negeri Tirai Bambu itu ke perairan Natuna tak akan mengganggu investasi di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Bahlil menilai, ketahanan bangsa dan investasi merupakan dua hal yang berbeda. Menurutnya, tak ada perjanjian jika China investasi di Indonesia, maka boleh mengganggu ketahanan bangsa.
“Kalau negara kita diganggu ya harus pertahankan negara kita dong. Kan enggak ada deal juga bahwa ketika investasi kita bangun, boleh menggangu negara lain, kan enggak gitu juga,” ujar Bahlil saat ditemui di Kantor Kementerian Koperasi dan UKM, Jakarta, Senin (6/1).
Menurutnya, persoalan saat ini bisa diatasi dengan komunikasi dan diplomasi yang baik antarnegara. Langkah ini dinilai akan menimbulkan situasi yang baik dan kondusif bagi investasi.
“Tapi saya pikir dalam tatanan komunikasi yang baik lah. Bangun sebuah hubungan diplomatik yang baik, kondusif dan hubungan investasi kedua belah pihak bisa berjalan dengan baik,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
China masuk dalam tiga besar negara dengan realisasi investasi tertinggi di Indonesia. Hingga kuartal III 2019, realisasi investasi dari China di Indonesia mencapai USD 1,02 miliar atau sekitar Rp 14,32 triliun (kurs Rp 14.000).
Sebelumnya diberitakan, Kapal-kapal ikan China dilaporkan telah masuk ke perairan Natuna dan melakukan pencurian ikan. Kapal-kapal pencuri ikan tersebut bahkan dikawal oleh kapal Coast Guard China.
Namun, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan, persoalan ini tak perlu dibesar-besarkan.
"Sebenarnya enggak usah dibesar-besarin lah kalau soal kehadiran kapal (Coast Guard China) itu," katanya.
Luhut meminta semua pihak untuk tidak meributkan masalah pelanggaran kedaulatan oleh China di Natuna. Ia khawatir ribut-ribut mengenai persoalan ini mengganggu hubungan ekonomi dengan China, terutama investasi.
ADVERTISEMENT
"Ya makanya, saya bilang untuk apa diributin? Sebenarnya kita juga mesti lihat, kita ini harus membenahi diri kita," ucapnya.