Blibli IPO, Begini Komitmen Grup Djarum yang Jamin Tidak Akan Hengkang

Suasana pemaparan publik IPO Blibli di Hotel Kempinski, Selasa (18/10). Foto: Dok. Istimewa

Calon emiten e-commerce Blibli, PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) memaparkan komitmen yang kuat dari Grup Djarum untuk perusahaan. Bahkan perusahaan menjamin Grup Djarum tidak akan hengkang dari Blibli sebagai pengendali utama.

Adapun tercatat, sebelum IPO Grup Djarum melalui PT Global Investama Andalan menggenggam setidaknya saham mayoritas Blibli sebesar 98,46 persen.

Corporate Secretary dan Investor Relation Blibli, Erick Alamsjah Winarta mengatakan, sejak awal berdirinya Blibli pihaknya selalu mendapatkan dukungan yang besar dari sponsor, dalam hal ini adalah Djarum.

“Mereka memiliki komitmen tinggi jangka panjang terhadap bisnisnya di Indonesia, termasuk Blibli. Sehingga komitmennya ke depan pasti akan ada,” ungkapnya saat paparan publik IPO Blibli, Selasa (18/10).

Hal tersebut juga bisa dilihat dari struktur IPO Blibli, di mana saham yang diterbitkan untuk publik adalah merupakan saham baru. “Artinya, sponsor kami tidak berniat sama sekali exit, melainkan mereka ingin ber-partner dengan pemegang saham publik ke depannya,” tambah Eric.

Corporate Secretary dan Investor Relation Blibli saat pemaparan publik IPO Blibli di Hotel Kempinski, Selasa (18/10). Foto: Dok. Istimewa

Tak hanya itu, perusahaan juga melihat Grup Djarum memiliki rekam jejak yang baik di bursa saham. Di mana, saat ini ada 2 perusahaan yang terafiliasi Grup Djarum yang telah listing di Bursa Efek Indonesia yakni, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR).

“Keduanya memiliki kinerja yag baik sekali,” tukas Eric. Selain itu, Blibli juga menyampaikan saat ini perusahaan memiliki kedekatan yang baik terhadap Djarum dan ekosistemnya.

“Di mana, selalu kami memiliki akses expertise dan knowledge dan banyak potensial untuk perusahaan Djarum lainnya,” tutup Eric.

Adapun dalam hal ini, Blibli sebanyak-banyaknya akan melepas 17.771.205.900 saham dan akan ditawarkan kepada masyarakat dengan rentang harga penawaran sebesar Rp 410 - Rp 460. Sehingga, perusahaan mengincar sebanyak-banyaknya sebesar Rp 8,17 triliun.