Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Blue Bird Anggarkan Belanja Modal Rp 2,5 T di 2024, Mayoritas Peremajaan Armada
25 Januari 2024 20:14 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
PT Blue Bird Tbk (BIRD) menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) di kisaran Rp 2-2,5 triliun di tahun 2024. Mayoritas keperluannya untuk peremajaan armada.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PT Blue Bird Tbk, Adrianto Djokosoetono, menyebutkan salah satu keperluan belanja modal tersebut juga salah satunya untuk investasi di IKN Nusantara, yang sudah diumumkan sebesar Rp 250 miliar.
Investasi tersebut untuk pengadaan transportasi ramah lingkungan, meliputi pengadaan bus rapid transit listrik untuk mendukung layanan perkotaan taksi listrik, mobil rental listrik hingga bus jurusan dari Balikpapan ke IKN.
"Capex kita tahun ini sekitar Rp 2-2,5 triliun, jadi Rp 250 miliar itu silakan disimpulkan apakah akan membuat impact besar, ya pasti ada impact-nya," kata Adrianto saat media gathering, Kamis (25/1).
Andre, sapaan akrab Adrianto, mengungkapkan keperluan terbesar belanja modal Bluebird adalah untuk peremajaan armada yang banyak jatuh tempo di tahun ini. Adapun perusahaan menetapkan masa pakai armada selama 5 tahun.
ADVERTISEMENT
"Mayoritas capex peremajaan kendaraan masih mayoritas, kan kendaraan kita banyak yang jatuh tempo 5 tahun di tahun ini, banyak lah pokoknya," ungkapnya.
Meski tidak menyebutkan jumlah armadanya, Andre mengatakan banyak kendaraan listrik Bluebird yang sudah jatuh tempo di tahun ini. Pasalnya, pengadaan pertama kendaraan listrik perusahaan yaitu di tahun 2019.
"Yang listrik juga kita 2019 kan mulai, jadi 2024 itu jatuh 5 tahun. jadi yang first batch EV kita akan kita mulai jual di pertengahan tahun ini," tutur Andre.
Andre mencatat total kendaraan listrik Bluebird saat ini sudah lebih dari 200 armada. Kemudian, armada berbahan bakar Compressed Natural Gas (CNG) sekitar 3.200 armada, dan kendaraan BBM (ICE) sekitar 23.000 unit.
ADVERTISEMENT
"Kita ada kendaraan rental dan taksi, kalau CNG kendaraan taksi kita kan sekitar 16 ribu, jadi sekitar 22 persen itu sudah pakai CNG," ujarnya.