Blue Bird Berhasil Cetak Laba Bersih Rp 260,61 Miliar di Kuartal III 2022

Pengemudi taksi Bluebird sedang mengisi daya untuk taksi listriknya di tempat pengisian daya baterai Blue Bird Group, Mampang, Jakarta Selatan, Rabu (13/7/2022). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan

PT Blue Bird Tbk berhasil memutarbalikkan kinerja perusahaan, dari rugi bersih pada kuartal III 2021 menjadi laba bersih pada kuartal III 2022.

Emiten transportasi ini berhasil meraup laba bersih senilai Rp 260,62 miliar, berbalik dari rugi bersih senilai Rp 66,19 miliar pada akhir September 2021. Melesatnya laba bersih ini disebabkan kenaikan pendapatan neto sebesar 73,04 persen menjadi Rp 2,5 triliun.

Segmen kendaraan taksi menyumbang porsi pendapatan total pendapatan Neto Blue Bird menembus Rp 1,97 triliun. Segmen ini melambung 80,39 persen dari September 2022 sebesar Rp 1,09 triliun.

Selain itu, pendapatan dari sektor sewa kendaraan dan komisi lelang masing-masing tercatat sebesar Rp 562,19 miliar dan RP 14,35 miliar. Sedangkan porsi pendapatan dari sewa gedung yaitu sebesar Rp 2,49 miliar.

“Selama tahun 2021, pandemi COVID-19 masih merupakan faktor yang secara signifikan mempengaruhi mobilitas masyarakat sehingga memberikan dampak langsung terhadap stabilitas usaha Grup,” ujar manajemen BIRD, dikutip dari laporan keuangan pada Senin (31/10).

Sejalan dengan melonjaknya pendapatan, beban langsung juga meningkat 50,9 persen yaitu Rp 1,77 triliun pada akhir September 2022. Salah satu penopangnya adalah bahan bakar minyak (BBM) yang menguat 65,92 persen sebesar Rp 484,69 miliar.

Laba per saham dasar yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk juga tercatat Rp 104 per lembar, berbalik arah dari rugi per saham dasar senilai Rp 26 per lembar.

Total aset Blue Bird tercatat sebesar Rp 6,68 triliun. Sementara jumlah liabilitas dan ekuitas perseroan juga mencapai Rp 6,68 triliun.