BNI Akuisisi Bank Mayora Rp 3,5 Triliun, Kemahalan Enggak Ya?

25 Februari 2022 14:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gedung Menara BNI di Gatot Subroto. Foto: Dok. BNI
zoom-in-whitePerbesar
Gedung Menara BNI di Gatot Subroto. Foto: Dok. BNI
ADVERTISEMENT
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI resmi mengumumkan pengambilalihan PT Mayora. Bank BNI bakal menguasai 1,19 miliar saham atau 63,92 persen saham Bank Mayora. Aksi korporasi tersebut akan dimintakan persetujuannya pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan pada 15 Maret 2022. Jika persetujuan diraih, maka pengambilalihan akan efektif pada Mei 2022.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengkonfirmasi bahwa nilai akuisisi tersebut mencapai Rp 3,5 triliun. Menurut Royke, nilai akuisisi itu ditentukan setelah BNI berkonsultasi dengan jasa penilai appraisal.
“Iya benar, segitu kok. Kenapa? Kekecilan atau kemahalan? Aku pingin tahu. Itu udah pakai konsultan, jasa penilai appraisal. Memang segitu harganya,” kata Royke dalam perbincangan dengan kumparan di program The CEO, Jumat (18/2).
Dirut BNI, Royke Tumilaar. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Dia menilai, harga tersebut layak untuk bank dengan kualitas seperti Bank Mayora. Di mata Royke, bank tersebut cukup sehat. Apalagi bank ini juga dimiliki oleh Grup Mayora, salah satu perusahaan konsumer di Indonesia yang memiliki kinerja solid. Meski pergerakan sahamnya tidak terlalu ramai di market, namun Mayora menghasilkan produk yang dikonsumsi masyarakat setiap hari. Mulai dari biskuit Roma, permen Kopiko hingga sereal Energen.
ADVERTISEMENT
“Bank Mayora bagus, bank sehat, grupnya solid, ekspornya besar, dan grup yang paling diam. Enggak terlalu ramai di market tapi semua minumannya lu minum kan,” ujar Royke.
Sebelumnya, Royke juga sempat menyatakan bahwa nantinya Bank Mayora akan diubah menjadi bank digital dan dipersiapkan untuk fokus melayani segmen UMKM. “Jadi Mayora ini memang nanti akan dipersiapkan jadi bank digital dan fokusnya akan ke UMKM,” ujar Royke dalam Paparan Kinerja BNI, Rabu (26/1).
Menurut Royke, potensi segmen UMKM sedianya sangat besar. Bahkan masih banyak sekali hal-hal di UMKM yang belum digarap BNI secara optimal. Untuk itu BNI pun berencana menggarap segmen yang selama ini belum tersentuh tersebut. Namun agar biayanya lebih rendah, maka dibutuhkan terobosan digitalisasi. “Ini yang potensi yang masih besar yang kita harus garap,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Apalagi dalam mengakuisisi Bank Mayora, BNI juga akan menggandeng partner lain. Royke menyebutkan partner BNI ini memiliki ekosistem besar di sektor barang konsumen yang bergerak cepat (fast moving consumer goods/FMCG). Sehingga nantinya Bank Mayora juga akan diarahkan untuk menggarap segmen tersebut.