Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI ) mencetak laba bersih senilai Rp 12 triliun di kuartal III 2019. Jumlah itu naik 4,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2018.
ADVERTISEMENT
Direktur Keuangan BNI Ario Bimo mengatakan, perolehan laba bersih itu disokong pertumbuhan Pendapatan Bunga Bersih (NII) dan Non Interest Income atau fee based income (FBI).
“Laba bersih tersebut diraih setelah ditopang adanya pertumbuhan NII menjadi Rp 26,9 triliun pada kuartal III 2019. Begitu juga dengan FBI juga tumbuh sebesar 13 persen (yoy) menjadi Rp 8,1 triliun,” ujar Ario secara tertulis kepada kumparan, Rabu (23/10).
Pada kuartal III 2019, BNI mencatat pertumbuhan kredit sebesar 14,7 persen menjadi senilai Rp 558,7 triliun. Sedangkan, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 5,9 persen yang mengantarkan BNI untuk mencatatkan perbaikan pada NII.
“(Hal itu) menandai stabilnya percepatan fungsi intermediasi di tengah kondisi perekonomian yang menantang,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Pihaknya menjelaskan, pertumbuhan kredit BNI didorong oleh pembiayaan pada Segmen Korporasi yang tumbuh 18,1 persen dari periode yang sama tahun 2018 menjadi Rp 291,7 triliun.
Selain Segmen Korporasi, segmen Usaha Kecil juga memberikan kontribusi pertumbuhan sebesar 19,2 persen dibandingkan kuartal III 2018 menjadi Rp 75 triliun.
Kredit pada segmen korporasi terutama disalurkan pada sektor manufaktur, perdagangan, restoran dan hotel, jasa dunia usaha, konstruksi dan kelistrikan.
Adapun pada Segmen Konsumer, BNI mencatatkan Kredit Payroll masih sebagai kontributor utama pertumbuhan bisnis konsumer, dengan tumbuh 13,1 persen (yoy).
“Perluasan kredit payroll dilakukan BNI dengan memfokuskan diri pada pemberian kredit pada karyawan institusi pemerintah dan BUMN, di mana hingga September 2019, kredit payroll kepada karyawan BUMN dan pemerintahan memberikan kontribusi sekitar 64,4 persen dari total kredit payroll,” tutupnya.
ADVERTISEMENT