BNI Raup Laba Bersih Rp 16,3 Triliun pada Kuartal III 2024

25 Oktober 2024 18:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi BNI. Foto: Dok. BNI
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi BNI. Foto: Dok. BNI
ADVERTISEMENT
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI meraup laba bersih sebesar Rp 16,3 triliun di kuartal III 2024. Moncernya laba bersih BNI didorong oleh pulihnya pendapatan operasional dan kualitas aset yang terjaga dengan baik.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan, di tahun 2024 ini pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) BNI berasal dari pertumbuhan tabungan ritel, sejalan dengan program transformasi struktur pendanaan. Hal ini berdampak pada perbaikan Cost of Fund (CoF) BNI yang tercermin pada rasio Net Interest Margin (NIM) kuartal III-2024.
“Pertumbuhan ini didukung oleh program terstruktur perusahaan, termasuk digitalisasi aplikasi mobile terbaru, wondr by BNI serta transformasi jaringan cabang yang berfokus pada sales culture,” kata Royke dalam konferensi pers, Jumat (25/10).
Royke menyebut, BNI terus menunjukkan konsistensinya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dengan mengoptimalkan peluang ekspansi yang tersedia. BNI melihat peluang pertumbuhan bisnis yang signifikan dan berkelanjutan sejalan dengan visi pemerintah terkait peningkatan PDB, pengentasan kemiskinan serta berbagai program sektoral meliputi infrastruktur, ketahanan energi dan pangan, pemberdayaan UKM, hilirisasi industri termasuk pertanian dan perikanan, serta program perumahan.
ADVERTISEMENT
Optimisme terhadap kebijakan prioritas ekonomi pemerintahan baru, yang diiringi dengan proses transisi yang berjalan lancar, diharapkan dapat menjadi katalisator pertumbuhan kredit di sektor perbankan di masa mendatang.
Royke mengungkapkan, kinerja solid BNI pada kuartal III-2024 mencerminkan kemampuan perusahaan dalam menghadapi tantangan ekonomi baik domestik maupun global.
"Transformasi bisnis yang kami lakukan secara konsisten telah memperkuat fundamental BNI, sehingga memungkinkan kami untuk menangkap peluang dalam mempercepat pertumbuhan," ungkapnya.
BNI mencatatkan recovery kinerja terutama pada kuartal III-2024. Pendapatan operasional sebelum pencadangan atau PPOP pada kuartal III-2024 ini mencapai Rp 8,8 triliun atau telah hampir menyentuh posisi tertingginya pada kuartal III tahun lalu sebesar Rp 8,9 triliun.
Pencapaian PPOP yang solid ini berasal dari kenaikan margin bunga bersih atau Net Interest Margin (NIM) maupun pendapatan non bunga. NIM perseroan naik 40 bps secara kuartalan menjadi 4,4 persen ditopang oleh perbaikan yield kredit maupun penurunan biaya dana. Sedangkan pertumbuhan fee income didorong oleh pendapatan loan recovery, trade finance dan transaksi pembayaran melalui aplikasi wondr by BNI yang terus meningkat.
ADVERTISEMENT