BNI Sekuritas Prediksi Penerbitan Obligasi Korporasi Capai Rp 120 T di 2022

30 Juni 2022 21:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPRR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) kembali meluncurkan Obligasi Negara Ritel (ORI) atau surat utang seri terbarunya, yaitu ORI020, per Senin (4/10). Foto: Dok. YouTube DJPPR Kemenkeu/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPRR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) kembali meluncurkan Obligasi Negara Ritel (ORI) atau surat utang seri terbarunya, yaitu ORI020, per Senin (4/10). Foto: Dok. YouTube DJPPR Kemenkeu/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT BNI Sekuritas memprediksi penerbitan obligasi korporasi mencapai Rp 120 triliun pada tahun 2022. Penerbitan obligasi tersebut didorong tekanan akibat pasar global.
ADVERTISEMENT
Head of Fixed Income Research BNI Sekuritas, Amir Dalimunthe, mengatakan prediksi obligasi korporasi sebesar Rp 120 triliun tersebut masih mempertimbangkan situasi ekonomi. Perkiraan ini sejalan dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berkisar 7.300-7.600 hingga akhir tahun 2022.
“Yang masih harus diwaspadai adalah kenaikan suku bunga The Fed. Ini akan berpengaruh pada aliran market. Sentimen dari dalam negeri masih ada suku bunga BI yang berpotensi naik pada kuartal ketiga tahun ini,” kata Amir Dalimunthe di Pacific Place SCBD, Kamis (30/6).
Menurut Amir, investor di obligasi dan saham memiliki karakteristik yang berbeda. Ia mencermati investor yang memilih instrumen investasi berbasis Environmental, Social and Governance (ESG) cenderung membeli obligasi hijau atau green bond.
ADVERTISEMENT
“Green bond sendiri seharusnya attractive. Pemerintah dan OJK terus berusaha mempromosikan ESG Framework di Indonesia,” ujar Amir.
Lebih lanjut, Amir mengatakan emiten yang memiliki rating AAA dan fundamental baik belum membutuhkan belanja modal (capital expenditure/capex) besar pada tahun ini. Sehingga penyediaan obligasi korporasi terbatas.
“Potensi penerbitan obligasi korporasi masih atraktif. Total obligasi korporasi yang akan jatuh tempo sebesar Rp 137 triliun,” tutur Amir.