BNI Siapkan RACE untuk Transformasi di 2021, Apa Itu?

29 Januari 2021 21:29 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bank BNI. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bank BNI. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia atau BNI, Royke Tumilaar, mengakui pandemi COVID-19 membawa dampak yang berat ke perbankan. Namun, ia memastikan pihaknya bakal terus meningkatkan kinerja dengan transformasi yang disiapkan di tahun 2021.
ADVERTISEMENT
Royke mengatakan langkah transformasi memang harus diambil agar perseroan bisa tumbuh secara berkelanjutan di tengah pandemi COVID-19 yang belum berakhir.
“Pada saat pandemi seperti saat ini, di mana bisnis secara umum menurun, BNI berinisiatif melakukan transformasi sebagai upaya akselerasi peningkatan kinerja keuangan secara berkelanjutan, serta menyempurnakan rencana jangka panjang BNI,” kata Royke saat konferensi pers secara virtual, Jumat (29/1).
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar. Foto: Dok. Bank Mandiri
Royke mengungkapkan program transformasi BNI ini berdasarkan value BNI RACE atau Risk Culture, Agile, Collaboration, dan Execution Oriented. Ia berharap dengan RACE pihaknya bisa bersaing dan meningkatkan kinerja.
“Dengan nilai-nilai BNI RACE yang diimplementasikan sehari-hari tersebut BNI pun dapat bersaing dengan kompetitor, mempersiapkan diri untuk melaju lebih kencang, memimpin persaingan, dan meraih kemenangan,” ujar Royke.
ADVERTISEMENT
Untuk mendukung langkah tersebut, Royke menuturkan pihaknya juga bakal melakukan perbaikan manajemen risiko dan tata kelola untuk meningkatkan kualitas aset. Selain itu, kata Royke, BNI berniat mencetak ahli-ahli sektor industri dan memberikan solusi yang lebih terintegrasi.
BNI juga bakal meninjau segmentasi nasabah yang sesuai perkembangan, memperhatikan perkembangan global, mengoptimalkan value chain hingga penguatan digital.
“Peningkatan transaksi nasabah, juga mengoptimalkan kontribusi perusahaan anak. Terakhir menciptakan organisasi yang lincah serta kapabilitas digital yang mumpuni,” tutur Royke.