BNI Targetkan Bank Mayora Beroperasi Jadi Digital di Kuartal I 2023

29 Juli 2022 18:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dirut BNI, Royke Tumilaar. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Dirut BNI, Royke Tumilaar. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI resmi mengakuisisi Bank Mayora yang rencananya akan dijadikan bank digital. Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan akuisisi Bank Mayora menjadi salah satu ekspansi digital yang telah dilakukan BNI.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, Royke mengungkapkan saat ini Bank Mayora belum langsung beroperasi secara digital.
“Perkembangan Bank Mayora menjadi anak usaha Bank BNI. Sekarang ini beroperasi normal sebagai Bank Mayora, namun belum beroperasi sebagai bank digital,” ujar Royke dalam paparan publik BNI, Jumat (29/7).
Royke menyampaikan pihaknya tengah menyiapkan dua tahap terkait Bank Mayora menjadi bank digital. Pertama, persiapan branding yang bakal dilakukan dalam waktu dekat. Kedua, membangun core teknologi banking secara paralel.
Ilustrasi gedung Bank BNI. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
“Bank Mayora dikonversi ke bank digital yang fokus UMKM. Kami sedang membangun platform digital, tentunya keterlibatan dari Sea Ltd. sebagai teknologi. Ada beberapa tahap, yang kita berharap secara digital beroperasi kuartal pertama tahun depan,” ungkap Royke.
Royke memastikan BNI akan terus mengembangkan fitur digital di Bank Mayora, termasuk ekosistem UMKM dan bisnis model. Pengembangan fitur akan dilakukan lebih agresif setelah peluncuran di kuartal 1 tahun 2023.
ADVERTISEMENT
Royke menyebut peluang Bank Mayora untuk merger selalu ada. Namun, pihaknya tetap fokus untuk mengembangkan fitur Bank Mayora terlebih dahulu.
“Segala macam peluang selalu terbuka, tetapi kami belum terbuka untuk melakukan (opsi) lain setelah launching bank digital Mayora ini,” pungkasnya.
BNI resmi mengambil alih 63,92 persen dari saham yang ditempatkan dan disetorkan di PT Bank Mayora dan pembelian saham lama milik International Finance Corporation (IFC).