BNI Tertarik Salurkan KPR DP Nol Persen, Tapi Hanya untuk Nasabah Tertentu

23 Februari 2021 13:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi KPR. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi KPR. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Bank Indonesia memperbolehkan perbankan memberikan kredit KPR tanpa DP atau DP Nol Persen, dengan merelaksasi Rasio Loan to Value (LTV)/Financing to Value (FTV) yang dilonggarkan sampai dengan 100 persen. Pelonggaran ini berlaku efektif 1 Maret 2021 hingga 31 Desember 2021.
ADVERTISEMENT
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mendukung adanya pelonggaran LTV. Corporate Secretary BNI, Mucharom, mengatakan pihaknya tertarik menyalurkan KPR dengan DP nol persen. Meski demikian, DP nol persen hanya akan diberikan kepada nasabah dengan kriteria tertentu dengan tetap mengedepankan mitigasi risiko.
"BNI mendukung pelonggaran ini dengan harapan akan merangsang keinginan masyarakat untuk tetap memiliki rumah di saat pandemi. Betul (DP nol persen untuk nasabah tertentu), dengan tetap mengedepankan prudential practices, risk mitigation, dan sesuai ketentuan regulator," ujar Mucharom kepada kumparan, Selasa (23/2).
Ilustrasi BNI. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Menurut Mucharom, kebijakan LTV ini juga juga sangat berhubungan erat dengan kondisi NPL perbankan. Sehingga bank bisa menyalurkan KPR DP nol persen jika tingkat NPL sehat. Selain itu, berdasarkan aturan BI, DP rumah 0 persen hanya bisa diberikan untuk pembelian rumah tapak dan rumah susun pertama dengan tipe 21.
ADVERTISEMENT
Namun di luar adanya kebijakan tersebut, Mucharom mengatakan sejatinya BNI selama masa pandemi ini juga telah melakukan berbagai terobosan demi merangsang peningkatan kredit, termasuk KPR.
Menurut dia, BNI telah menggelar beberapa kali pameran properti secara virtual baik nasional maupun level internasional, disertai beragam promo dan program BNI Griya.
"Berbagai terobosan itu turut menopang pertumbuhan kredit BNI Griya kami sepanjang tahun 2020 menjadi Rp 46 triliun atau tumbuh 4,3 persen yoy dengan NPL yang cukup rendah," ujarnya.