Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Nilai ini naik 2,69 kali lipat dari total dividen tahun buku 2021 yang sebesar Rp 2,72 triliun. Dengan demikian, nilai dividen per lembar saham kali ini ditetapkan Rp 392,78, dibandingkan tahun lalu yang sebesar Rp 146.
Direktur Finance BNI, Novita Widya Anggraini, menjabarkan alasan beri dividen 40 persen dari laba kepada pemegang saham. Ia menyebutkan alokasi dividen dengan porsi besar itu merupakan bentuk apresiasi kepada pemegang saham.
“Tentunya dalam menetapkan kebijakan dividen, hal-hal yang harus diperhatikan adalah rasio kecukupan modal yang harus kami jaga di atas ketentuan modal minimal, dan juga kita prioritaskan kebutuhan untuk ekspansi bisnis,” ujar Novita pada Paparan Publik BNI yang dipantau secara daring, Selasa (25/7).
“Dividen yang BNI alokasikan ini merupakan bentuk apresiasi terhadap shareholder,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Novita mengatakan kebijakan pembagian dividen selanjutnya, Perseroan akan difokuskan pada penguatan di perusahaan anak BNI.
Selain itu, dividen juga akan digunakan untuk memperkuat fundamental BNI dalam mengantisipasi risiko yang terjadi di masa mendatang.
“Hal itu juga sudah sejalan dengan kebijakan dari OJK,” jelasnya.
Dengan memperhitungkan komposisi saham milik Pemerintah yang sebesar 60 persen, maka perseroan akan menyetorkan dividen senilai Rp 4,39 triliun ke rekening Kas Umum Negara.
Sementara itu, atas kepemilikan 40 persen saham publik senilai Rp 2,92 triliun akan diberikan kepada pemegang saham sesuai dengan porsi kepemilikannya masing-masing.