Bocoran Airlangga: Aturan Gas Murah Akan Berlanjut, Tinggal Tunggu Restu Prabowo

21 Januari 2025 18:21 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di kantornya, Jumat (17/1/2025).  Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di kantornya, Jumat (17/1/2025). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan bahwa program Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) bakal diperpanjang. Namun, hal itu belum dapat diumumkan saat ini.
ADVERTISEMENT
"(HGBT) Itu nanti akan diperpanjang tapi akan diumumkan sendiri," kata Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (21/1).
Ia menjelaskan rapat dengan presiden Prabowo terkait dengan program gas murah untuk industri ini nantinya akan dibahas tersendiri.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita (AGK) menegaskan bahwa beberapa menteri telah sepakat terkait keputusan soal HGBT. Namun, ia masih belum dapat mengumumkan bentuk kesepakatan itu.
"Sudah ada kesepakatan dan Insyaallah keputusannya baik," ucapnya.
Sebelumnya Agus Gumiwang mengaku menerima banyak keluhan dari pengusaha usai kebijakan HGBT selesai per 31 Desember 2024 dan harganya dijual lepas ke harga pasar per 1 Januari 2025 berdasarkan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral nomor 91.K/MG.01/MEM.M/2023 tentang Pengguna Gas Bumi Tertentu dan Harga Gas Bumi Tertentu di Bidang Industri, program HGBT berakhir di 31 Desember 2024.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di kantor Kementerian ESDM, Jumat (17/1/2025). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
"Ya itulah, itulah problemnya (harga gas menjadi komersial). Banyak keluhan yang saya dapat dari industri berkaitan dengan komitmennya yang rendah dari PGN," ungkap Agus saat ditemui di kantor Kementerian ESDM, Jumat (17/1).
ADVERTISEMENT
Agus berharap program HGBT segera dilanjutkan, sebab menurutnya, gas merupakan komponen terpenting untuk proses produksi termasuk sebagai bahan baku.
"Saya kira harus segera berlaku ya, karena kan pabrik kan harus tetap berjalan. Jadi gas yang dibutuhkan itu kan tetap harus ada, harus tersedia," tegas Agus.