Boeing Akan PHK 17 Ribu Karyawan Usai Aksi Mogok Kerja Bikin Keuangan Terpuruk

12 Oktober 2024 16:09 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
The Boeing Company di Seattle, Washington, AS. Foto: Karen Ducey/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
The Boeing Company di Seattle, Washington, AS. Foto: Karen Ducey/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Boeing akan memangkas 17.000 pekerja, setara 10 persen dari tenaga kerja mereka di seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
Reuters melaporkan, Boeing juga akan menunda pengiriman pertama jet 777X-nya selama setahun. Perusahaan pembuat pesawat AS itu juga mencatatkan kerugian USD 5 miliar pada kuartal ketiga, imbas keuangan terpuruk karena pemogokan yang berlangsung selama sebulan.
CEO Boeing Kelly Ortberg mengatakan dalam sebuah pesan kepada karyawan terkait opsi pemutusan hubungan kerja (PHK) ini, untuk menyesuaikan kondisi keuangan setelah aksi mogok 33 ribu pekerja Pantai Barat AS menyetop produksi jet 737 MAX, 767 dan 777.
"Kami mengatur ulang jumlah tenaga kerja kami agar sesuai dengan realitas keuangan kami dan dengan serangkaian prioritas yang lebih terarah. Selama beberapa bulan mendatang, kami berencana untuk mengurangi jumlah total tenaga kerja kami sekitar 10 persen. Pengurangan ini akan mencakup para eksekutif, manajer, dan karyawan," pesan Ortberg, dikutip dari Reuters, Sabtu (12/10).
ADVERTISEMENT
Saham Boeing turun 1,1 persen dalam perdagangan setelah pasar. Kebijakan ini merupakan langkah besar yang diambil Ortberg, yang bergabung Agustus lalu sebagai pimpinan perusahaan pembuat pesawat itu dengan janji akan memperbaiki hubungan dengan serikat pekerja dan karyawannya.
Boeing mencatatkan biaya pendapatan sebelum pajak sebesar USD 5 miliar untuk bisnis pertahanannya dan dua program pesawat komersial. Pada 20 September, Boeing memberhentikan kepala unit pertahanan dan antariksanya, Ted Colbert.
Ortberg juga mengatakan, Boeing telah memberi tahu pelanggan bahwa mereka kini mengharapkan pengiriman pertama 777X pada tahun 2026 karena tantangan dalam pengembangan, jeda uji terbang, dan penghentian kerja. Boeing sebelumnya telah menghadapi masalah dengan sertifikasi 777X yang telah menunda peluncuran pesawat secara signifikan.
ADVERTISEMENT
"Meskipun bisnis kami menghadapi tantangan jangka pendek, kami membuat keputusan strategis yang penting untuk masa depan kami dan memiliki pandangan yang jelas tentang pekerjaan yang harus kami lakukan untuk memulihkan perusahaan kami," jelas Ortberg.
Pesawat Boeing 737-500 versi VIP. Foto: Dok. Istimewa
Boeing akan mengakhiri program pesawat angkut 767 pada tahun 2027 setelah menyelesaikan dan mengirimkan sisa 29 pesawat yang dipesan, tetapi disebutkan produksi Pesawat Tanker KC-46A akan terus berlanjut.
Sejalan dengan rencana PHK tersebut, Boeing akan mengakhiri program cuti bagi karyawan bergaji tetap yang diumumkan pada bulan September.
Pada hari Jumat juga, pengawas nasional mengatakan bahwa Administrasi Penerbangan Federal "tidak efektif" dalam mengawasi produksi Boeing.
Reuters juga melaporkan rencana Boeing pekan ini untuk mengkaji opsi mengumpulkan miliaran dolar melalui penjualan saham dan sekuritas mirip ekuitas.
ADVERTISEMENT
Menurut sumber Reuters, opsi ini mencakup penjualan saham biasa serta surat berharga seperti obligasi wajib konversi dan ekuitas preferen. Salah satu sumber mengatakan bahwa mereka menyarankan Boeing untuk mengumpulkan sekitar USD 10 miliar.
Perusahaan tercatat memiliki utang sekitar USD 60 miliar dan membukukan kerugian arus kas operasi lebih dari USD 7 miliar untuk paruh pertama tahun 2024.