Boeing Ngaku Salah atas Kecelakaan Pesawat Lion Air & Ethiopia Airlines

9 Juli 2024 10:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pesawat 777-9 yang dipamerkan pada Pameran Dirgantara Internasional Paris ke-54 di Bandara Le Bourget dekat Paris, Prancis, 18 Juni 2023.  Foto: REUTERS/Benoit Tessier
zoom-in-whitePerbesar
Pesawat 777-9 yang dipamerkan pada Pameran Dirgantara Internasional Paris ke-54 di Bandara Le Bourget dekat Paris, Prancis, 18 Juni 2023. Foto: REUTERS/Benoit Tessier
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Boeing dipanggil Kementerian Pertahanan Amerika Serikat (AS) usai mengaku bersalah atas kecelakaan dua pesawat jenis 737 Max yang digunakan maskapai Lion Air pada 2018 dan Ethiopian Airlines pada 2019. Kecelakaan tersebut menewaskan total 346 orang.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, Selasa (9/7), seorang yang tahu masalah tersebut mengatakan pihak pemerintah AS dengan Boeing tengah berdiskusi tentang bagaimana dampak pengakuan bersalah Boeing terhadap kontrak-kontrak pemerintah dengan maskapai tersebut.
Pengakuan bersalah berpotensi mengancam kemampuan perusahaan untuk mendapatkan kontrak pemerintah AS, seperti dengan Departemen Pertahanan AS dan NASA. Rincian akhir kesepakatan diharapkan akan diajukan pada 19 Juli.
Juru bicara Pentagon Mayor Jenderal Angkatan Udara Patrick Ryder mengatakan, pihaknya akan melakukan penilaian untuk memutuskan dampak pengakuan bersalah terhadap kontrak Boeing.
“DOD akan menilai rencana remediasi perusahaan dan kesepakatan dengan Departemen Kehakiman untuk menentukan langkah apa yang diperlukan dan tepat untuk melindungi pemerintah federal,” kata Ryder.
Dalam laporan tahunannya, Boeing mengatakan kontrak pemerintah AS mewakili 37 persen pendapatan tahun lalu, termasuk penjualan militer asing. Sebuah laporan pemerintah mengatakan Boeing memiliki kontrak Pentagon senilai USD 14,8 miliar pada tahun 2022.
ADVERTISEMENT
Sementara direktur maskapai penerbangan S&P Global Ratings, Ben Tsocanos, memperkirakan Boeing akan terus menjadi pemasok utama produk pertahanan dan luar angkasa setelah pengakuan bersalahnya.
"Biaya finansial yang terkait dengan permohonan tersebut tampaknya dapat dikendalikan dibandingkan dengan skala perusahaan dan kewajiban keseluruhannya,” kata Ben.
Apa yang sedang terjadi antara Boeing dengan pemerintah AS juga menjadi perhatian negara lain karena Boeing merupakan pemain kunci di pasar global. Pemerintah Kanada mengatakan pihaknya masih menunggu keputusan mengenai proses hukum ini dan akan menilai dampaknya setelah dikonfirmasi, dan mengatakan rencana akuisisi Poseidon P-8A sedang berjalan.
Di atas kertas, Boeing menghadapi kemungkinan pembatasan ekspor di masa depan ke sejumlah pasar internasional. Tapi nasibnya tergantung pada kebijaksanaan yang diberikan kepada lembaga-lembaga lokal dan realitas pasar pertahanan.
ADVERTISEMENT