Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Bom Surabaya, Bos BEI Minta Karyawan Pakai Baju Putih dan Pita Hitam
13 Mei 2018 17:26 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Tito meminta para karyawannya pada Senin besok mengenakan baju putih dan berpita hitam. Menurut dia, hal itu merupakan bentuk keprihatinan dan duka yang mendalam untuk keluarga korban.
"Sebagai wujud keprihatinan tragedi di Surabaya kami minta seluruh SRO dan anak perusahaan dalam 3 hari sejak Senin (14/5) mengenakan pakaian putih dengan pita hitam di lengan kanan. Saya juga mengimbau perusahaan tercatat dan anggota bursa lakukan hal sama," kata Tito dalam keterangan tertulisnya, Minggu (13/5).
Tito mengaku prihatin atas insiden yang terjadi tadi pagi. Namun, dia meminta agar para pelaku pasar tetap tenang dan menjalankan aktivitas seperti biasanya. “Kami sangat prihatin atas kejadian ini," jelasnya.
Menurut Tito, teror bom tak akan berpengaruh terhadap kegiatan pasar modal. Berkaca pada 2016 lalu saat bom Thamrin, kata dia, seluruh pelaku pasar modal tetap tenang dan beraktivitas secara normal.
ADVERTISEMENT
Pada saat itu, Tito melanjutkan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat terkoreksi sebanyak 77,86 poin atau 1,72% di level 4.459,32 poin. Namun itu hanya reaksi sesaat karena pada penutupan perdagangan sesi II di hari yang sama, IHSG hanya ditutup melemah tipis 0,53% dan keesokan harinya justru menguat 0,24%.
Ledakan bom bunuh diri terjadi di 3 gereja di Surabaya, Jawa Timur, yakni di Gereja Santa Maria Tak Bercela di Ngagel, Gereja Kristen Indonesia di Jalan Diponegeoro, dan Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) Jalan Arjuno.