Bombardier dan CAF Jadi Calon Partner INKA untuk Bikin Kereta LRT

2 April 2018 19:16 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kereta LRT Palembang. (Foto: Dok. PT KAI)
zoom-in-whitePerbesar
Kereta LRT Palembang. (Foto: Dok. PT KAI)
ADVERTISEMENT
Pemerintah menargetkan pihak yang diajak bekerja sama dalam produksi rangkaian kereta (rolling stock) sebagai partner PT Industri Kereta Api (INKA) dalam proyek Light Rail Transit Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (LRT Jabodebek) terpilih pada pekan ini.
ADVERTISEMENT
Menurut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, terdapat dua calon partner INKA dalam memproduksi rolling stock LRT Jabodebek yang harus dipilih, yakni Bombardier Transportation dari Kanada, dan CAF dari Spanyol.
"Either one. Hyundai tidak jadi ikut. Saya lihat tadi Bombardier dan CAF dari Spanyol. Minggu ini selesainya (pemilihan partner INKA)," ujarnya saat ditemui di Kantor Kemenko Bidang Kemaritiman, Jakarta Pusat, Senin (2/4).
Dia menegaskan, INKA diwajibkan memilih partner yang mengutamakan konten lokal meski penawaran yang diajukan perusahaan itu sedikit lebih tinggi. Luhut menginginkan dalam memproduksi rolling stock LRT Jabodebek tak ada bahan baku yang impor.
"Yang mana aja yang penting local content, dibuat di Indonesia sehingga kita bisa membuat sendiri ke depan," ucap Luhut.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi menjelaskan, pengerjaan rolling stok itu nantinya akan memakan waktu 3 hingga 6 bulan. Nantinya Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) akan mengawal pengerjaan itu.
"Nanti kita sudah bilang BPKP minta dikawal spek (rolling stock agar mengutamakan konten lokal) dan sebagainya. Ini long term supaya kita punya posisi sebagai pengguna, tapi juga produsen," katanya.