Bos Bank Jago Ungkap Prospek Bisnis Jika TikTok Gabung ke GoTo

29 November 2023 17:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas tengah menjelaskan cara penggunaan aplikasi Bank Jago. Foto: ANTARA/HO-Bank Jago
zoom-in-whitePerbesar
Petugas tengah menjelaskan cara penggunaan aplikasi Bank Jago. Foto: ANTARA/HO-Bank Jago
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PT Bank Jago Tbk (ARTO), Arief Harris Tandjung buka suara soal prospek bisnis bank digital itu jika TikTok bergabung ke PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO).
ADVERTISEMENT
Arief menyebut Bank Jago akan terus memantau upaya penjajakan bisnis bersama ekosistem GoTo ke depannya. Apabila ekosistem GoTo semakin besar, maka peluang bisnis GoTo bersama dengan Bank Jago semakin tinggi
“Saya percaya kalau misalnya GoTo bisa bertumbuh, apakah nanti kalau memang betul dengan TikTok, tentunya akan makin besar dan dampaknya akan positif bagi bisnis Bank Jago secara keseluruhan,” ujar Arief dalam konferensi pers Public Expose Live 2023, Rabu (29/11).
Arief optimistis kinerja Bank Jago bisa tumbuh dengan baik di 2024 karena banyak potensi bisnis yang dapat dikerjakan sehingga memberikan peluang untuk menumbuhkan bisnis.
“Sampai saat ini GoTo sudah memberikan kontribusi sekitar 35 persen dari total nasabah yang ada Bank Jago, dari sisi pinjaman terus menunjukkan kontribusi meningkat setiap kuartal. Pertumbuhan pinjaman yang disalurkan GoTo dan dibiayai oleh Bank Jago meningkat setiap kuartal sekitar 40 persen. Saat ini 8-9 persen dari pinjaman Bank Jago dikontribusikan dari GoTo ekosistem,” jelas Arief.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PT Bank Jago Tbk (ARTO), Arief Harris Tandjung dalam Public Expose Live 2023. Foto: Dok. Istimewa
Bank Jago berkomitmen untuk konsisten berkolaborasi dengan mitra strategis, seperti ekosistem GoTo yang terdiri dari Gojek, GoPay, dan Tokopedia serta ekosistem keuangan digital Bibit dan Stockbit.
Kolaborasi ini membuat model bisnis Bank Jago unik karena produk dan layanan Bank Jago tertanam langsung pada ekosistem digital tersebut. Di sisi lain kolaborasi ini menjadi pintu masuk masyarakat untuk mengakses produk dan layanan perbankan.
Sebelumnya, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah mempersilakan TikTok berkolaborasi secara bisnis dengan investor atau perusahaan dalam negeri.
Hal itu disampaikan Bahlil terkait isu TikTok akan menggandeng GoTo. “Silakan saja selama itu B to B (business to business ya), Kita tak boleh intervensi,” kata Bahlil di Istana Kepresidenan Jakarta, dikutip dari Antara.
ADVERTISEMENT
Bahlil menyebut ia sudah mendengar rencana TikTok itu, namun dirinya belum menerima laporan secara teknis. Pemerintah tidak mempersoalkan apabila kolaborasi tersebut menjadi langkah TikTok memulai kembali bisnis e-commerce TikTok selama tidak mengganggu kebijakan pemerintah.