Bos BI Bakal Luncurkan 2 Instrumen Baru Buat Tarik Modal Asing

19 Oktober 2023 19:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Kamis (22/8). Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Kamis (22/8). Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bank Indonesia (BI) bakal meluncurkan dua instrumen baru guna menarik modal asing masuk ke Indonesia. Kedua instrumen itu akan diterbitkan mulai 17 November mendatang.
ADVERTISEMENT
“Penerbitan Sekuritas Valas Bank Indonesia (SVBI) dan Sukuk Valas Bank Indonesia (SUVBI) sebagai instrumen moneter yang pro-market untuk pendalaman pasar uang dan mendukung upaya menarik portfolio inflows, dengan mengoptimalkan aset surat berharga dalam valuta asing yang dimiliki Bank Indonesia sebagai underlying,” kata Perry dalam konferensi per di Kantor Pusat BI, Kamis (19/10).
Perry menjelaskan, pihaknya akan menyediakan berbagai pilihan tenor untuk instrumen SVBI dan SUVBI. Untuk SVBI disediakan tenor 1,3,6,9,12 bulan. Sementara SUVBI bertenor 1,3 dan 6 bulan.
"Setiap instrumen moneter merupakan instrumen yang dapat diperdagangkan di pasar sekunder," tutur Perry.
“Boleh juga diperdagangkan dengan non residen. Suku bunganya juga kan mekanisme pasar sehingga akan menarik bagi pasar dan karena itu bisa mendorong aliran modal asing masuk portofolio,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Perry melanjutkan, pihaknya juga menyiapkan instrumen derivatif untuk SVBI dan SUVBI yakni interest rate swap (IRS), serta foreign exchange swap-nya.
“Kami juga sedang mempersiapkan instrumen derivatif yaitu, instrumen derivatif rupiah adalah IRS atau interest rate swap. Ini swap antara suku bunga tetap dan suku bunga variabel. Tapi antara rupiah dan valas juga kita kan perdalam foreign exchange swap-nya,” pungkas Perry.