Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Bos Emtek Group Buka Peluang Vidio IPO: Valuasinya Lebih Besar Ketimbang RANS
12 Juni 2024 18:32 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Wakil Direktur Utama PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK), Sutanto Hartono membeberkan, valuasi platform video-on-demand terafiliasi Emtek Group , Vidio , lebih besar dibanding RANS Entertainment, perusahaan rumah produksi milik Raffi Ahmad.
ADVERTISEMENT
Emtek Group membuka peluang Vidio untuk melakukan penawaran saham perdana (initial public offering) atau IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI). Meski demikian, Sutanto enggan menyebut angka valuasi platform digital tersebut.
“Valuasi lebih gede Vidio lah (dibanding RANS),” ujar Sutanto seraya tertawa usai paparan publik di SCTV Tower, Jakarta, Rabu (12/6).
Valuasi RANS Entertainment disebut Raffi mencapai Rp 2,7 triliun. Emtek Group sedang menyiapkan pengembangan ekspansi usaha RANS Entertainment, salah satunya yaitu bisnis komersial digital Toko Mama Gigi. Selain itu, RANS Animation Studio juga diharapkan menjadi tulang punggung untuk memproduksi konten-konten animasi.
“Contoh pengembangan appetizing social media platform RANS, entitas dan pelengkap dari sisi ekosistem ceritanya lebih solid, meyakinkan investor growth dan multiple form. Pada saat itu terjadi, kita akan melakukan corporate action diharapkan itu IPO,” kata Sutanto.
ADVERTISEMENT
Fundraising untuk Vidio
Sementara itu, Emtek Group berencana menggalang dana (fundraising) untuk Vidio guna mendorong pertumbuhan layanan streaming.
“Kita merasa fundraising appropriate approach saat ini kita sedang siapkan dalam waktu dekat. Untuk mendekati financial investor, kita harapkan bisa menjembatani kebutuhan kas untuk kebutuhan pengembangan sebelum nantinya berlanjut ke tahap IPO di masa yang akan datang,” terang Sutanto.
Emtek akan melihat dua faktor pendorong Vidio untuk melakukan IPO. Faktor pertama apabila model bisnis termasuk proyeksi pendapatan sudah cukup solid, baik dari sisi pertumbuhan maupun margin pertumbuhan.
“Diimbangi faktor kedua market condition. Pada saat ini, memang kalau kita lihat appetite investor untuk perusahaan publik khususnya bidang startup sedang agak lesu. Itu merupakan satu faktor menunggu appetite startup lebih positif,” tutur Sutanto.
ADVERTISEMENT