Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Bos Garuda Indonesia Buka Suara soal Rencana Merger 3 Maskapai BUMN
22 Agustus 2023 16:47 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) Irfan Setiaputra buka suara soal rencana merger tiga maskapai BUMN, yakni Garuda Indonesia, Citilink Indonesia, dan Pelita Air.
ADVERTISEMENT
"Kami sampaikan bahwa hingga saat ini proses diskusi terkait langkah penjajakan aksi korporasi tersebut masih terus berlangsung intensif," kata Irfan dalam keterangan resminya, Selasa (22/8).
Meski begitu, Irfan mengaku, pihaknya akan mendukung upaya wacana merger tersebut. Tentunya berlandaskan kajian outlook bisnis yang prudent.
Irfan mengaku, rencana tersebut masih dalam tahap awal. Artinya, Garuda masih mengeksplorasi secara mendalam mengenai berbagai peluang sinergi bisnis, dengan tetap mengoptimalkan aspek profitabilitas.
"Ini turut menjadi sinyal positif bagi upaya penguatan fundamental kinerja perusahaan khususnya pasca-restrukturisasi yang terus dioptimalkan melalui berbagai langkah akseleratif transformasi kinerja bersama pelaku industri aviasi Indonesia," terang dia.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir berencana menggabungkan alias merger 3 maskapai penerbangan BUMN, yakni Pelita Air, Garuda Indonesia, dan Citilink, untuk menurunkan biaya logistik dan meringankan dunia bisnis di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Erick Thohir mendorong agar efisiensi terus menjadi agenda utama pada perusahaan-perusahaan pelat merah. Setelah merger PT Pelindo (Persero), Erick menegaskan akan melanjutkan ke BUMN pada klaster lain, termasuk maskapai penerbangan.
Saat ini, kata Erick, terdapat tiga BUMN yang bergerak dibidang penerbangan, yaitu Garuda Indonesia, Citilink, dan Pelita Air. Adapun Pelita Air berada di bawah naungan PT Pertamina (Persero).
"BUMN terus menekan logistic cost. Pelindo dari 4 (perusahaan) menjadi 1. Sebelumnya, logistic cost mencapai 23 persen, sekarang jadi 11 persen. Kita juga upayakan Pelita Air, Citilink, dan Garuda merger untuk menekan cost," ungkapnya melalui keterangan resmi, Selasa (22/8).
Erick menuturkan, rencana merger ini usai penyelamatan Garuda Indonesia dari jurang kepailitan melalui rangkaian restrukturisasi paling rumit dalam sejarah penyelamatan korporasi Indonesia. Di saat yang sama, kata dia, juga telah dipersiapkan Pelita Air.
ADVERTISEMENT
"Garuda Indonesia telah diselamatkan setelah nyaris dibubarkan. Garuda pada akhirnya dipertahankan karena Indonesia tetap perlu memiliki flag carrier," tuturnya.