Bos Grab Indonesia Ungkap Alasan Menutup Layanan Grab Kitchen

Neneng Goenadi, Country Managing Director Grab Indonesia. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan

Country Managing Director Grab Indonesia, Neneng Goenadi, angkat suara terkait penutupan Grab Kitchen yang akan dilakukan 19 Desember 2022 nanti.

Neneng mengungkapkan, terdapat kesenjangan antara permintaan dan pasokan layanan pesan-antar Grab Kitchen karena kurang memadainya merchant di wilayah tertentu. Ia bercerita sejak berdiri pada tahun 2018, Grab Kitchen tidak memberikan layanan yang sesuai yang diharapkan perusahaan.

“Product/Market Fit-nya tidak cocok. Mungkin dalam dunia bisnis itu biasa. Maka itu kami juga memastikannya dengan mencoba dalam kurun waktu tertentu,” kata Neneng dalam acara Kompas100 CEO Forum bertajuk ‘Peluang Akselerasi Ekonomi Digital dan Pemulihan Ekonomi Nasional’ di Westin Jakarta, Selasa (22/11).

Grab Kitchen Foto: Dok. Grab

Grab sudah berusaha mempertahankan Grab Kitchen dan melihat hasilnya. Sayangnya setelah 4 tahun berjalan, hingga masa pandemi yang sulit, Grab Kitchen tidak memberikan keuntungan yang diharapkan. Sehingga pihak Grab memutuskan untuk menutup layanan ini.

“Kalau kita sudah coba, cobanya sudah 4 tahun dari 2018 dan kita tetap pertahanan waktu pandemi, dan setelahnya pandemi kita melihat juga tidak terlihat, ya memang keputusan yang sangat sulit harus dibuat," ujarnya,” tuturnya.

Adapun keputusan ini juga diambil setelah berdikusi dengan para merchant yang tergabung pada Grab Food. Ia menjelaskan terdapat belasan karyawan yang terdampak, namun Grab menawarkan dua opsi yaitu PHK atau pindah ke posisi baru di divisi lain di Grab.

“Yang memang dapat paket PHK beberapa ada yang ambil, not necessarily bad karena mereka mengambil itu buat langkah mereka ke depan,” tutupnya.