Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
President Director Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI), Yusak Kristian Sulaeman, bicara masa depan pionir mesin diesel di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Yusak optimistis, sebagaimana di Jepang yang merupakan negara asal Isuzu, produk perusahaan juga bakal dominan di pasar Indonesia. Ini disampaikan setelah melihat perkembangan teknologi Isuzu yang dipamerkan dalam Japan Mobility Show 2023 di Tokyo Big Sight, Jepang.
"5 tahun lagi kami yakin posisi Isuzu sebagai commercial vehicle di Indonesia sudah cukup dominan. We will see Isuzu every where lah. Sekarang aja kalau anda lihat udah sering kan," ujarnya saat berbincang dengan wartawan di Tokyo beberapa waktu lalu.
Dalam pameran JMS 2023, Isuzu memamerkan sejumlah raksasa yang diklaim sebagai kendaraan ramah lingkungan. Mulai dari Heavy Duty Truck Isuzu Giga Fuel Cell, truk berbahan bakar hidrogen hingga Isuzu ELF EV.
Yusak memastikan, secara teknologi IAMI sudah siap untuk memproduksi kendaraan-kendaraan tersebut di Indonesia. Kendati demikian, perusahaan tetap akan memperhatikan terlebih dahulu respons dari masyarakat di Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Secara teknologi, sudah dilihat sendiri bahwa Isuzu telah siap memberikan produk kendaraan elektrik. Namun kembali lagi, apakah ekosistem dan permintaan pasar di Indonesia sudah siap? Ini yang kami pelajari," ujarnya.
Yusak juga membocorkan perusahaan saat ini sedang dalam proses penilaian oleh Kementerian Perindustrian untuk masuk dalam kategori industri 4.0.
"4.0 dari 49 company yang apply tahun ini yang lolos itu 8 atau 9, one of them IAMI," tuturnya.
Yusak menjelaskan, dengan kapasitas saat ini, pabrik Isuzu Indonesia bisa memproduksi maksimal 80 ribu kendaraan setiap tahunnya.
"Kapasitas bisa sampai 80 ribu secara lahan, tapi yang terpasang 50 ribuan. Yang sudah terutilisasi 80 persen lah, we can say 90 persen domestik, 80 sekarang terpakai," ujarnya.
ADVERTISEMENT