Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Bos Indofood Borong 5,12 Miliar Saham, Masuk ke Induk Usaha SCTV dan Indosiar
25 Maret 2021 8:21 WIB
Diperbarui 6 April 2021 17:30 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dalam keterbukaan informasi itu disebutkan, kepemilikan saham Anthoni Salim di EMTK tepatnya sebanyak 5.127.302.220 saham atau setara dengan 9,08 persen.
Dari laporan bulanan registrasi pemegang efek per 4 Maret 2021, pemegang saham EMTK dengan porsi kepemilikan di atas 5 persen adalah Eddy Kusnadi Sariaatmadja sebanyak 24,9 persen, Susanto Suwarto 12,61 persen, PT Adikarsa Sarana 11,53 persen, Anthoni Salim 9,08 persen, Piet Yaury 8,84 persen, PT Prima Visualindo 8,14 persen, Archipelago Investment Pte Ltd 8,06 persen, dan Rd. Fofo Sariaatmadja 5,38 persen.
Nama Anthoni Salim muncul pertama kali dalam laporan registrasi pemegang efek sejak 31 Januari 2021. Sebelumnya, nama Presiden Direktur yang juga CEO PT Indofood Sukses Makmur Tbk, itu tak tercatat sebagai pemegang saham EMTK.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari laman resmi Indofood, Anthoni Salim menjabat Presdir dan CEO Indofood sejak 2004 hingga penunjukan terbarunya di posisi itu pada RUPS Perseroan di tahun 2018. Pemegang Bachelor of Arts dari The Ewell Country Technical College, Surrey, Inggris itu juga menjabat sejumlah posisi di perusahaan afiliasi Indofood. Seperti sebagai Presiden Direktur Indofood CBP dan Chairman First Pacific.
PT Elang Mahkota Teknologi Tbk yang didirikan 1983 merupakan perusahaan teknologi yang didirikan oleh Eddy Kusnadi Sariaatmadja. Perusahaan memiliki tiga divisi bisnis utama, yakni Media, Telekomunikasi dan Solusi TI, serta Konektivitas.
Di divisi media, EMTK membawahi PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) dan mengelola 3 stasiun tv yakni SCTV, Indosiar dan O Channel.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, EMTK juga mengumumkan rencana penerbitan saham baru melalui skema private placement atau penerbitan saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (Non-HMETD). Rencana private placement tersebut yakni dengan menerbitkan sebanyak 4.757.945.063 atau 4,75 miliar lembar saham baru. Nilai nominal per saham sebesar Rp 20, sementara harga pelaksanaan ditetapkan Rp1.954.
Dari aksi korporasi tersebut, induk usaha SCTV dan Indosiar itu dapat meraup dana private placement senilai Rp 9,29 triliun.