Bos KAI Akui Stasiun Manggarai Belum Siap Menjadi Stasiun Sentral, Ini Alasannya

21 Februari 2023 8:58 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah calon penumpang menunggu kedatangan KRL di Stasiun Manggarai, Jakarta, Senin (13/2/2023). Foto: Fauzan/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah calon penumpang menunggu kedatangan KRL di Stasiun Manggarai, Jakarta, Senin (13/2/2023). Foto: Fauzan/Antara Foto
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Direktur Utama PT KAI (Persero), Didiek Hartantyo, merespons keluhan masyarakat terkait semakin padatnya Stasiun Manggarai yang saat ini menjadi stasiun transit pasca pemberlakuan switch over (SO) 5.
ADVERTISEMENT
Sistem ini berlaku dalam rangka mewujudkan transformasi Stasiun Manggarai menjadi stasiun sentral. Selain KRL Jabodetabek dan kereta bandara, kereta api (KA) jarak jauh juga direncanakan berhenti di Stasiun Manggarai.
Hal ini pun memicu kekhawatiran Stasiun Manggarai akan semakin membeludak, mengingat stasiun tersebut dinilai tidak cukup besar untuk menampung tiga layanan kereta api sekaligus.
Didiek menuturkan, pengembangan Stasiun Manggarai yang dilakukan berdasarkan kajian antara pemerintah dan Japan International Cooperation Agency (JICA) memang membutuhkan pembebasan lahan yang luas.
Menurut dia, untuk terus memperluas dan mengembangkan akses Stasiun Manggarai menjadi lebih layak, upaya pembebasan lahan ini harus kembali dilakukan oleh pemerintah daerah (pemda) DKI Jakarta.
"Kalau sekarang, kita tanya Pak Gubernur DKI, berani enggak bebaskan lahan? Jangan dulu. Kalau begitu jangan jadi sentral, kalau sentral kan coba (akses) harus itu," jelas Didiek saat ditemui awak media, Senin (20/2).
ADVERTISEMENT
Didiek pun mengakui jika Stasiun Manggarai melayani KA jarak jauh, penumpang pasti akan membeludak. Dia mencontohkan Stasiun Gambir yang sehari-hari bisa menampung 8-12 ribu penumpang.
Dengan demikian, dia pun meminta agar Stasiun Gambir dan Stasiun Senen masih bisa melayani KA jarak jauh, agar penumpang tidak tersentralisasi atau terlalu menumpuk di Stasiun Manggarai.
"Itu kan kalau kondisi kayak begitu, ke mana aksesnya? Jadi saya tetap minta stasiun di Gambir sama di itu (Senen) masih ada untuk kereta api jarak jauh," pungkasnya.
Berdasarkan catatan kumparan, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah mencanangkan pengembangan Stasiun Manggarai menjadi stasiun sentral pertama dan terbesar di Indonesia.
Direktur Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kemenhub, Zulfikri, mengatakan Stasiun Manggarai dipilih menjadi lokasi pengembangan stasiun sentral mengingat posisinya sangat strategis dan perannya yang sangat vital dalam menunjang layanan kereta api di Jakarta.
Calon penumpang menunggu KRL di Stasiun Manggarai, Jakarta pada Senin (26/12). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
"Saat ini, Stasiun Manggarai sudah mengemban peran menjadi stasiun hub untuk tujuh persimpangan jalur kereta api yang terdiri dari jalur kereta api yang mengarah ke Jatinegara, arah ke Jakarta Kota, arah ke Tanah Abang, arah ke Bogor, arah ke depo KRL Bukit Duri, arah ke Pusat Gudang Persediaan, serta mengarah ke Balai Yasa Manggarai,” ucap Zulfikri dalam siaran persnya, Rabu (8/6/2022).
ADVERTISEMENT
Zulfikri menyebut, Stasiun Manggarai nantinya akan menjadi stasiun tersibuk yang melayani lebih dari 20.000 penumpang dan 616 perjalanan KRL setiap hari sebelum pandemi.
Rencana Stasiun Gambir Tak Lagi Layani KA Jarak Jauh
Sementara itu, Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati memastikan Stasiun Gambir akan melayani kembali KRL Jabodetabek, lantaran layanan KA jarak jauh akan sepenuhnya dialihkan ke Stasiun Manggarai yang akan menjadi stasiun sentral.
Adita mengatakan, pengalihfungsian Stasiun Gambir ini akan dilaksanakan mulai tahun 2025 jika sesuai dengan masterplan. Setelah itu, Stasiun Gambir hanya difokuskan untuk lintasan KRL.
"Saat Manggarai sudah siap termasuk switch over yang sudah dilakukan, sudah selesai secara akses jalan dan parkir sudah siap, nanti akan kita lihat stasiun jarak jauh dialihkan ke Manggarai. Lalu Gambir nantinya fokus untuk KRL," jelasnya kepada wartawan di Gedung DPR, Selasa (7/6/2022).
ADVERTISEMENT