Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Pemilik maskapai Low Cost Carrier Lion Air , Rusdi Kirana, merespons rencana perusahaannya untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui skema initial public offering (IPO) yang tak kunjung terlaksana sejak lima tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Rusdi irit bicara saat menjawab pertanyaan awak media mengenai rencana IPO tahun depan PT Lion Mentari Airlines, perusahaan yang mengelola Lion Air tersebut.
"Let's see [mari kita lihat]," katanya saat ditemui di kompleks DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (3/10).
Pada dasarnya, dirinya masih memiliki keinginan perusahaannya untuk melantai di papan saham BEI. Keinginan tersebut ia perkuat dengan usai maskapai Lion Air yang telah 25 tahun beroperasi di secara global.
Pria yang merupakan politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengeklaim bahwa Lion Air memiliki ratusan armada sekaligus perusahaan maskapai terbesar di kawasan Asean.
"Airline kita kan terbesar di Asia Tenggara dan swasta nah ini bagaimana kita bisa go public kan," imbuh dia. Sayanya saat jurnalis menegaskan kembali mengenai tengat waktu rencana IPO pada tahun depan, Rusdi hanya melemparkan tawa.
ADVERTISEMENT
(Lion Air) dikabarkan sedang mempertimbangkan untuk melantai di BEI lewat proses IPO , dengan mengincar dana segar hingga USD 500 juta atau sekitar Rp 7,77 triliun (kurs Rp 15.558).
Mengutip Bloomberg, Jumat (12/1), maskapai swasta terbesar di Indonesia sedang bekerja sama dengan para penasihat mengenai IPO tersebut. Sumber tersebut mengatakan Lion Air bakal IPO pada akhir 2024.
"Perusahaan dapat mengumpulkan USD 300 juta hingga USD 500 juta," kata sumber yang mengetahui informasi tersebut.
Lebih lanjut, sumber itu mengatakan pertimbangan sedang berlangsung. Mengenai besaran dan waktu IPO masih dapat berubah. Sayangnya, pihak Lion Air menolak untuk berkomentar.
Adapun, Lion Air telah menjajaki IPO pada tahun 2019. Namun, pandemi COVID-19 menghantam Indonesia dan rencana IPO tersebut ditunda karena perjalanan udara terhenti.
ADVERTISEMENT