Bos Nissan Ditangkap, Diduga Selewengkan Dana Perusahaan

20 November 2018 15:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Osamu Masuko dan Carlos Ghosn (Foto: Anggi Dwiky/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Osamu Masuko dan Carlos Ghosn (Foto: Anggi Dwiky/kumparan)
ADVERTISEMENT
Chairman Nissan Motor Carlos Ghosn ditangkap oleh jaksa Tokyo pada awal pekan ini. Ghosn diduga melakukan kecurangan terkait keuangan perusahaan yang dia pimpin selama hampir 20 tahun.
ADVERTISEMENT
Pabrik kendaraan asal Jepang itu juga tengah besiap untuk memecat Ghosn sebagai pimpinan perusahaan pada pekan ini.
Dilansir Reuters, Selasa (20/11), penangkapan terhadap orang nomor satu di aliansi Nissan-Mitsubishi-Renault ini menyusul tuduhan Nissan yang telah menemukan beberapa pelanggaran pada Ghosn, termasuk penyalahgunaan dana perusahaan.
Pasca kabar penangkapan ini, Ghosn sendiri belum bisa dihubungi untuk dimintai komentar. Kasus salah satu eksekutif di industri otomotif terbesar ini diprediksi akan berdampak ke pasar saham, bahkan hingga ke pemerintahan Jepang.
"Terlalu cepat untuk menceritakan realitas dan materialitas dari tuduhan tersebut. Namun, negara akan sangat hati-hati terhadap stabilitas aliansi dan kelompok, serta karyawannya," ujar Menteri Keuangan Prancis Bruno Le Maire.
Prancis merupakan negara terbesar pemegang saham Renault sebagai produsen otomotif.
Kemudi Nissan (Foto: DayronV via Pixabay (CC0 Public Domain))
zoom-in-whitePerbesar
Kemudi Nissan (Foto: DayronV via Pixabay (CC0 Public Domain))
Sementara itu, Chief Executive Nissan Hiroto Saikawa meminta maaf kepada para kosnumen, investor, dan karyawan. Dia pun menyatakan kekecewaannya atas dugaan pelanggaran itu.
ADVERTISEMENT
"Selain menyesal, saya merasa sangat kecewa, frustrasi, putus asa, marah dan kesal," kata Saikawa.
Terkait tuduhan tersebut, Nissan telah melakukan investigasi berbekal laporan penyelidik internal. Dalam laporan tersebut, pelanggaran tersebut juga melibatkan Representative Director Nissan Greg Kelly selama beberapa bulan.
Penyelidikan telah menunjukan, selama bertahun-tahun Ghosn dan Kelly tidak melaporkan gaji yang sebenarnya. Selama lima tahun hingga Maret 2015, Ghosn dibayar 10 miliar yen, namun hanya melapor di bawah 5 miliar yen. Selain itu, terdapat indikasi kesalahan lainnya, seperti penggunaan aset perusahaan.