Bos OCBC NISP Ingatkan Investor Pemula Tak Boleh Asal-asalan saat Investasi

19 Agustus 2021 20:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ka Jit Head of Strategy and Innovation bank OCBC NISP. Foto: Meiliani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ka Jit Head of Strategy and Innovation bank OCBC NISP. Foto: Meiliani/kumparan
ADVERTISEMENT
Investasi termasuk di saham dan uang kripto belakangan ini banyak diminati khususnya oleh anak muda atau pemula. Namun, berinvestasi tidak boleh asal-asalan.
ADVERTISEMENT
Direktur Bank OCBC NISP, Ka Jit mengatakan, sudah mempunyai investasi tidak otomatis membuat keuangan seseorang bisa dianggap sudah sehat.
“Melakukan investasi saham atau kripto itu belum tentu sejalan dengan perilaku finansial yang sehat,” kata Ka Jit saat memaparkan riset OCBC NISP Financial Fitness Index secara virtual, Kamis (19/8).
Ka Jit mengakui semakin banyak pilihan investasi membuat masyarakat tertarik bergabung. Namun, masyarakat yang sudah masuk di investasi tidak semua menjalankannya dengan baik.
Menurutnya, perilaku tersebut menjadi salah satu penyebab keuangan belum bisa dikatakan sehat meski sudah berinvestasi.
“Tetapi yang sudah punya produk investasi itu juga belum yentu menjalankannya secara benar karena investasi misalnya beli saham tapi tujuannya karena hype dengar teman terus ikut-ikutan biar kelihatan karena dengar saham itu bagus, sekali ikut latah. Kemudian pinjam uang di-invest ke saham,” ujar Ka Jit.
ADVERTISEMENT
“Ada juga ketika melihat orang investasi besar di kripto nekat. Jadi uang yang harusnya dipakai sekolah atau modal untuk nikah dipakai invest di kripto dan akhirnya rugi, batal nikah dan ditinggal calon,” tambahnya.
Sehingga masyarakat diharapkan tidak asal ikut-ikutan dalam berinvestasi. Sementara itu untuk meningkatkan score atau pengelolaan keuangan yang sehat, Ka Jit menjelaskan masyarakat bisa memulai dengan membuat anggaran dan mencatat pengeluaran secara disiplin.
Selain itu, masyarakat bisa terus belajar baik secara online maupun langsung. Konsultasi dengan financial planner juga menjadi langkah yang tidak kalah penting.
“Keempat cari teman atau komunitas yang mempunyai tujuan yang sama untuk mengelola keuangan, karena support sistem dari sekeliling itu penting,“ tutur Ka Jit.
ADVERTISEMENT