news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Bos OVO: Kartu Prakerja Bisa Jadi Embrio Penyaluran Bansos di Indonesia

14 Mei 2020 21:41 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Direktur OVO, Karaniya Dharmasaputra.  Foto: Muhammad Darisman/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Direktur OVO, Karaniya Dharmasaputra. Foto: Muhammad Darisman/kumparan
ADVERTISEMENT
Kartu Prakerja sejak diluncurkan sudah menimbulkan beragam polemik di masyarakat, mulai dari pelatihan online sampai biaya yang dikeluarkan untuk membeli program di platform yang disiapkan oleh pemerintah.
ADVERTISEMENT
Presiden Direktur OVO Karaniya Dharmasaputra mengatakan, dalam membangun platform digital memang tidak bisa langsung berhasil. Namun, ia merasa platform digital di Kartu Prakerja bisa dikembangkan lagi ke depannya.
“Platform Kartu Prakerja sebetulnya bisa jadi model bahkan embrio sehingga kita Indonesia sebagai sebuah negara memiliki sistem digital yang terpadu. Sehingga bukan hanya untuk Kartu Prakerja ini tapi juga bisa memfasilitasi ada banyak skema Bansos lainnya,” kata Karaniya saat konferensi pers secara online, Kamis (14/5).
Presiden Direktur OVO, Karaniya Dharmasaputra. Foto: Muhammad Darisman/kumparan
Karaniya mengakui dalam penyaluran Bansos melalui platform digital di Kartu Prakerja ada kendala, termasuk di data kependudukan. Ia mengungkapkan, permasalahan itu sudah mulai diselesaikan khususnya di Dukcapil.
Karaniya merasa dengan data yang terkoneksi dengan baik, maka setiap bantuan yang disalurkan secara langsung oleh pemerintah ke masyarakat bisa tepat sasaran.
ADVERTISEMENT
“Sehingga masyarakat akan dengan sangat mudah dan pemerintah dengan mudah melakukan distribusi dana-dana Bansos bansos secara targeting dan tepat sasaran ke masyarakat,” ujar Karaniya.
“Jadi memang persis itu yang saya usulkan ke teman-teman di pemerintahan di kementerian lain bahwa platform Kartu Prakerja ini sebetulnya sangat potensial menjadi embrio platform nasional untuk menyalurkan tak hanya Bansos tapi untuk juga mengatasi kemiskinan,” tambahnya.
Karaniya merasa penyaluran Bansos melalui platform digital yang baru pertama dipraktikkan melalui Kartu Prakerja ini secara tidak langsung bisa menyelesaikan permasalahan lainnya. Ia mencontohkan praktik curang di lapangan saat penyaluran Bansos adalah pemotongan dana oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
“Ini satu hal penting bahwa adanya pemanfaatan ini memotong intermediary problem yang selama ini selalu menghantui program-program Bansos yang sebelumnya secara offline. Jadi misalnya namanya dicatut kemudian dana disunat dan sebagainya. Nah ini merupakan terobosan baik dan perlu kita dukung bersama,” tutur Karaniya.
ADVERTISEMENT