Bos Pelindo II Bicara Merger BUMN Pelabuhan: Bisa Mudahkan Pelanggan

15 Januari 2021 18:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Pelindo II, Arif Suhartono, berbicara mengenai wacana merger pelabuhan pelat merah. Arif mendukung rencana yang digagas oleh Kementerian BUMN tersebut.
ADVERTISEMENT
Arif merasa solusi merger tersebut bisa mengatasi berbagai permasalahan yang ada seperti terkait kapabilitas pelabuhan. Selain itu, merger BUMN pelabuhan juga lebih tepat dibandingkan dibentuk menjadi satu holding.
“Kenapa tidak holding? Kalau holding kan entitasnya tetap berbeda, hanya induknya saja, antara pelabuhan I, II, III, dan IV menjadi entitas tetap terpisah. Artinya resource tidak mudah,” kata Arif saat berbincang dengan Arya Sinulingga yang ditayangkan di YouTube Kementerian BUMN, Jumat (15/1).
“Nah solusi yang ditawarkan adalah merger artinya Pelindo I, II, III, IV menjadi satu tapi setelah itu akan ada dibentuk namanya klaster,” tambahnya.
Dirut Pelindo II Arif Suhartono memberikan keteranan pers terkait pencegahan virus corona atau COVID-19 di Istana Negara. Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan
Arif mencontohkan klaster mulai dari peti kemas, non-peti kemas, marine, logistik, hingga equipment akan dikontrol menjadi satu. Ia mengatakan kondisi tersebut bakal lebih mudah dalam mengelolanya.
ADVERTISEMENT
Arif mengungkapkan merger juga bisa menguntungkan para customer. Sebab, kata Arif, pelayanan yang didapatkan di setiap pelabuhan bisa sama kualitasnya.
“Jadi akan sangat bagus apabila terminal dari ujung ke ujung mempunyai performance yang sama, mempunyai account manajer yang sama, service-nya sama, standar otomatis sama, dan ini akan memudahkan bagi customer,” terang Arif.
Untuk itu, Arif mengharapkan semua pihak terkait bisa mendukung rencana tersebut. Merger ini juga dianggap bisa menguntungkan dari segi korporasi dan Kementerian BUMN.
“Dari sisi BUMN tentunya akan ada hanya saja bahwa sebuah merger akan memberikan dampak-dampak positif terhadap korporasi, share service dan lain-lain,” tutur Arif.