Bos PLN Sebut B100 Bikin Mesin Pembangkit Listrik Diesel Berkerak

28 Januari 2020 15:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama PT PLN (Persero), Zulkifli Zaini (tengah).  Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama PT PLN (Persero), Zulkifli Zaini (tengah). Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
ADVERTISEMENT
Pemerintah terus berupaya meningkatkan konsumsi biodiesel hingga 100 persen atau B100 untuk pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) yang ada di Indonesia dalam beberapa tahun ke depan. Pembangkit listrik yang minum B100 adalah pembangkit yang selama ini menggunakan bahan bakar minyak (BBM) jenis High Speed Diesel (HSD).
ADVERTISEMENT
Tahun lalu, konsumsi campuran diesel dan biodiesel dari minyak sawit (crude palm oil/CPO) baru di level 20 persen atau B20. Sedangkan tahun ini ditingkatkan menjadi B30.
Direktur Utama PT PLN (Persero) Zulkifli Zaini mengatakan, jika B100 wajib digunakan pada PLTD, pihaknya khawatir menimbulkan kerusakan pada mesin. Sebab berdasarkan temuannya, B100 berpotensi bikin mesin berkerak.
"Penggunaan CPO 100 persen akan menimbulkan kerak pada mesin dan berpotensi merusak komponen dari mesin PLTD," kata Zulkifli dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Jakarta, Selasa (28/1).
Ilustrasi PLTD. Foto: Ainul Qalbi/kumparan
Selain itu, Zulkifli juga mengatakan bahwa perusahaan menemukan potensi emisi lebih besar 1,5 hingga 2 kali lipat jika B100 tetap dipaksakan untuk PLTD. Sebab, mesinnya tak cocok dengan bahan bakar yang direncanakan pemerintah.
ADVERTISEMENT
Karena itu, di hadapan anggota Komisi VII DPR RI, dia mengusulkan agar B100 digunakan pada mesin pembangkit yang memang khusus bahan bakar nabati agar tak ada kerusakan.
"Mohon izin, sebaiknya rencana penggunaan CPO ini diterapkan pada mesin diesel yang memang didesain untuk menggunakan bahan bakar nabati," jelas dia.
Dia mencatat, sejak pemerintah memberikan mandatori penggunaan B20 dan B30 pada pembangkit listrik PLN, konsumsinya meningkat. Sepanjang tahun konsumsinya naik 1,3 kali lipat dibandingkan konsumsi 2018. Penggunaan biodiesel untuk pembangkit listrik ini merupakan salah satu upaya agar impor BBM bisa ditekan.