Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Bos Telkom Pastikan Kabar Kerugian karena Investasi di GoTo Tidak Benar
14 Juni 2022 16:03 WIB
·
waktu baca 2 menit![Direktur Utama/CEO PT Telkom Indonesia, Ririek Adriansyah, di acara FGD bersama pimpinan media, Rabu (9/6/2022). Foto: Wendiyanto Saputro/kumparan](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/018142353a3131a418c576d3febba51e.jpg)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Terlepas dari itu, Ririek mengungkapkan Telkomsel di 2021 juga mencatat income revenue sebesar Rp 473 miliar.
“Nah di Kuartal I tahun 2022 itu sudah ada sekitar Rp 153 Miliar. Artinya kalau dikalikan empat saja itu sudah sekitar Rp 600 miliar lebih, sudah ada pertumbuhan sekitar 25 persen dibanding income revenue di tahun 2021,” ujar Ririek kepada wartawan di Gedung DPR, Selasa (14/6).
Ririek memastikan pencapaian tersebut menunjukkan tidak benar kalau investasi di GoTo membuat rugi. Ia menyebut kemarin harga saham GoTo Rp 368. Apabila dibandingkan ketika Telkomsel investasi harga saham GoTo di Rp 270, malah mencatat dana Rp 2,8 triliun.
ADVERTISEMENT
Ririek mengungkapkan pihaknya juga memberikan interim report kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sehingga bisa diketahui perkembangan perusahaan.
Ririek menjelaskan dalam laporan khususnya terkait investasi GoTo juga dimasukkan unrealized loss. Meski begitu, ia memastikan saat ini masih untung.
Ririek mencermati adanya investor yang masuk setelah kita yang belum akhir tahun. Harga saham per lembar Rp 375, sehingga Telkom mencatat fund release dari Rp 270 menjadi Rp 375 atau setara dengan hampir Rp 2,5 triliun.
“Harga saham GoTo kan Rp 338, artinya lebih rendah dari Rp 375 karena itu di 2021 kita di interim report kita mencatat unrealized loss Rp 821 m. Sebenarnya Rp 338 pun kalau dibandingkan Rp 270 itu masih untung,” ungkap Ririek.
ADVERTISEMENT
Ririek menegaskan investasi Telkomsel di Gojek Tokopedia atau GoTo sudah sesuai dengan Good Corporate Governance (GCG). Ririek menegaskan investasi Telkomsel di platform tersebut juga tidak melibatkan Kementerian BUMN.
“Secara umum investasi memang diterapkan oleh Telkomsel dan tentunya di Telkomsel ada juga pemegang saham lain, Singtel yang lebih berpengalaman dan juga lebih independen. Kemudian sampai ke berbagai proses, sudah diverifikasi tim, dibawa ke rapat direksi Telkomsel, dan sampai di Komisaris Telkomsel, kemudian sampai ke pemegang saham dalam hal ini Telkom dan Singtel,” jelas Ririek.