Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.82.0
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) berencana menambah 50 stasiun bahan bakar umum (SPBU ) BP-AKR di Indonesia di tahun depan. Hal itu sejalan dengan kinerja perusahaan yang positif di paruh pertama ini.
ADVERTISEMENT
Adapun AKR bersama British Petroleum (BP) membuat joint venture (JV) dengan membuka stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) untuk BBM non bersubsidi. Menurut dia, stasiun BP-AKR nantinya akan membawa konsep one stop service di mana pelanggan bisa mengisi BBM dan juga menemukan gerai makanan minuman, minimarket bahkan bengkel.
“SPBU BP-AKR saat ini sudah ada 33 outlet dan kami akan buka lebih banyak lagi di tahun-tahun yang akan datang,” ungkap Presiden Direktur AKRA, Haryanto Adikoesoemo, Senin (12/9).
Dia menilai, pasar BBM ritel masih sangat terbuka dan memiliki potensi yang besar untuk terus dikembangkan. Untuk itu, lanjut Haryanto, AKR berencana membangun hingga 350 outlet di Indonesia.
"Gerai ritel ini diharapkan merealisasikan volume yang lebih tinggi pada 2022 seiring dengan pelonggaran pembatasan mobilitas," jelas Haryanto.
ADVERTISEMENT
Hal senada disampaikan Direktur dan Corporate Secretary AKR Suresh Vembu, saat ini jumlah gerai SPBU BP-AKR sudah ada 33 outlet di sejumlah wilayah di Indonesia.
“Ada rencana setiap tahunnya kami tambah 30 sampai 40 pompa bensin. Namun pada 2023 nanti kami berencana untuk menambah 30 hingga 50 pompa bensin BP-AKR di sejumlah wilayah di Indonesia,” pungkas Suresh.
Suresh mengungkapkan, AKRA telah menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) lebih besar di tahun 2022 ketimbang tahun sebelumnya sebesar Rp 150 miliar. Capex ini nantinya akan dialokasikan untuk investasi beberapa proyek infrastruktur untuk logistik dan investasi ritel BP-AKR.
Saat ini pihaknya telah mengoperasikan 10 outlet yang berada di daerah yang tergolong dalam daerah tertinggal, terdepan dan terluar (daerah 3T). Hal ini dilakukan demi membantu masyarakat mendapatkan BBM dengan harga yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.
ADVERTISEMENT
Kinerja Positif AKRA di Semester I 2022
Adapun kinerja AKRA berhasil tumbuh lebih dari 120 persen atau setara dengan Rp 16,9 triliun dari sektor penjualan BBM di semester I-2022.
Sementara itu, segmen konsumen BBM didominasi oleh pertambangan sebesar 53 persen, industri umum 28 persen, retail 8 persen, perkebunan 6 persen dan sisanya yang lain dari pembangkit listrik.
“Ini didorong oleh pertumbuhan permintaan sektor pertambangan, industri umum, retail, perkebunan, hingga pembangkit listrik,” ujar Haryanto dalam public expose live 2022, Senin (12/9).
Menurutnya, permintaan produk BBM seperti solar, fuel oil tumbuh positif di semua sektor. Ia menilai, kekuatan AKRA di infrastruktur menjadi kunci pertumbuhan volume yang kuat dibandingkan kompetitor.
“Meski terjadi fluktuasi harga BBM, AKR tetap dapat menjaga pertumbuhan marjin absolut,” kata dia.
ADVERTISEMENT